Mengenal 'Hau Lalahe', Rokok Linting Daun Aren Khas Gorontalo
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO --Masyarakat di Dusun Waolo, Desa Molotabu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, masih memproduksi rokok tradisional. Masyarakat menyebutnya Hau Lalahe atau Rokok Kuning.
Karisi (37), seorang pembuat Hau Lalahe, menjelaskan kepada Banthayo.id cara pembuatan rokok tersebut. Awalnya daun aren muda dipilah. Lalu, diraut menggunakan pisau hingga tipis, kemudian dijemur selama dua hari.
ADVERTISEMENT
Setelah kering, daun dipotong-potong seukuran kertas rokok pada umumnya. Selanjutnya, potongan daun aren tersebut dilinting dan diisi tembakau.
"Kalau kami menyebutnya 'rokok pusaka', karena warisan nenek moyang," tutur Karisi, Sabtu (6/7).
Karisi bercerita, Hau Lalahe merupakan rokok tradisional yang hanya dinikmati sebagian orang, khususnya warga yang masih tinggal di pelosok desa terpencil.
Rokok Kuning ini dipercaya oleh masyarakat Gorontalo sebagai rokok pusaka, lantaran memiliki catatan sejarah yang panjang. Bahkan konon, rokok itu sudah ada sejak masa kerajaan di Nusantara.
"Rasanya enak, maka sampai sekarang rokok ini masih bertahan," ungkap Karisi.
Tambah Karisi, Hau Lalahe juga dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit. Seperti flu dan bisa jadi obat penguat gigi.
"Harganya Rp 10 ribu, ditambah lagi tidak cepat habis. Sangat berkhasiat, karena bahannya yang masih alami," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin