Mengenal 'Hau Lalahe', Rokok Linting Daun Aren Khas Gorontalo

Konten Media Partner
6 Juli 2019 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daun aren untuk lintingan Hau Lalahe. Setelah melalui proses pengeringan, daun aren dipotong-potong, seperti ukuran kertas rokok, kemudian diisi tembakau untuk dinikmati. (Foto : istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Daun aren untuk lintingan Hau Lalahe. Setelah melalui proses pengeringan, daun aren dipotong-potong, seperti ukuran kertas rokok, kemudian diisi tembakau untuk dinikmati. (Foto : istimewa)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO --Masyarakat di Dusun Waolo, Desa Molotabu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, masih memproduksi rokok tradisional. Masyarakat menyebutnya Hau Lalahe atau Rokok Kuning.
Produk Hau Lalahe yang dikemas secara sederhana, sudah bisa dijumpai di beberapa kios di Gorontalo. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
Karisi (37), seorang pembuat Hau Lalahe, menjelaskan kepada Banthayo.id cara pembuatan rokok tersebut. Awalnya daun aren muda dipilah. Lalu, diraut menggunakan pisau hingga tipis, kemudian dijemur selama dua hari.
ADVERTISEMENT
Setelah kering, daun dipotong-potong seukuran kertas rokok pada umumnya. Selanjutnya, potongan daun aren tersebut dilinting dan diisi tembakau.
"Kalau kami menyebutnya 'rokok pusaka', karena warisan nenek moyang," tutur Karisi, Sabtu (6/7).
Karisi (37) warga Dusun Waolo, sedang meraut daun Pohon Aren untuk di jadikan Bahan Hau Lalahe. Foto: Rahmat Ali/banthayoid.
Karisi bercerita, Hau Lalahe merupakan rokok tradisional yang hanya dinikmati sebagian orang, khususnya warga yang masih tinggal di pelosok desa terpencil.
Rokok Kuning ini dipercaya oleh masyarakat Gorontalo sebagai rokok pusaka, lantaran memiliki catatan sejarah yang panjang. Bahkan konon, rokok itu sudah ada sejak masa kerajaan di Nusantara.
Warga Dusun Waolo menggunakan Daun Pohon Aren untuk bahan Hau Lalahe yang banyak ditemui di wilayah tersebut. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Rasanya enak, maka sampai sekarang rokok ini masih bertahan," ungkap Karisi.
Tambah Karisi, Hau Lalahe juga dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit. Seperti flu dan bisa jadi obat penguat gigi.
Daun pohon aren di pilih satu persatu untuk di jadikan Hau Lalahe, agar bisa memberikan rasa nikmat. Sumber : rahmat. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Harganya Rp 10 ribu, ditambah lagi tidak cepat habis. Sangat berkhasiat, karena bahannya yang masih alami," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
----
Reporter : Rahmat Ali Editor : Febriandy Abidin