Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Merayakan Hari Lahan Basah Sedunia di Cagar Alam Tanjung Panjang
10 Februari 2020 14:37 WIB

ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) bekerjasama dengan Wetland International Indonesia, Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda), BKSDA, dan SMA Negeri 1 Randangan, merayakan Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) 2020 di Cagar Alam Tanjung Panjang (CATP).

Perayaan itu berlangsung pada Minggu (9/2) kemarin. Mereka mengampanyekan penyadartahuan kepada siswa tentang ekosistem mangrove dan fungsinya bagi kehidupan manusia dan keragaman hayati. Bersama siswa, BIOTA melakukan penanaman mangrove di CATP yang sekitar 80 persen areanya beralih fungsi menjadi tambak. Juga, para siswa dibekali pengetahuan keragaman hayati di Tanjung Panjang, serta pengamatan dan identifikasi jenis burung langsung di kawasan tersebut.
“Dalam tiga kali pengamatan yang kami lakukan, tercatat 28 jenis burung yang sebagian adalah jenis yang bermigrasi. Ini berarti kawasan CATP adalah habitat burung yang harus terjaga,” kata Hanom Bashari, salah satu anggota BIOTA yang memimpin pendataan jenis burung di kawasan tersebut.
Lahan basah sendiri meliputi daerah-daerah rawa payau, lahan gambut, dan perairan, baik alami atau buatan, termasuk di dalamnya adalah danau, sungai, waduk/bendungan, sawah dan tambak. Lahan basah memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Seperti sumber air minum dan habitat beragam makhluk hidup. Juga berfungsi sebagai ekologis, seperti pengurangan risiko bencana, pengendali banjir, pencegah intrusi air laut, erosi, pencemaran, dan pengendali iklim global.
ADVERTISEMENT
“Lahan basah juga merupakan kawasan yang kaya dengan karakteristik nilai dan fungsinya, namun juga merupakan sebuah kawasan yang sangat peka dan rentan terhadap perubahan,” kata Susan Lusiana, Koordinator pelaksana World Wetlands Day, dari Yayasan Lahan Basah/Wetlands International Indonesia.
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia telah rutin dilaksanakan di seluruh dunia, mengacu pada perjanjian perlindungan lahan basah yang ditandatangani pada tanggal 2 Februari 1971. Indonesia telah ikut meratifikasi konvensi lahan basah Internasional sejak tahun 1991.
Setiap tahun perayaan dilaksanakan dengan mengambil tema yang berbeda. Tema untuk tahun 2020 adalah "Lahan Basah dan Keanekaragaman Hayati", yang dikaitkan dengan lahan basah untuk pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim
----
Reporter: Wawan Akuba