Pemkot Gorontalo Siapkan Dana Rp 8,9 Miliar untuk Hadapi Dampak Ekonomi COVID-19

Konten Media Partner
3 April 2020 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. Jumat, (3/4). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. Jumat, (3/4). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menggelontorkan dana sebesar Rp 8,9 miliar untuk menghadapi dampak ekonomi dari mewabahnya COVID-19. Dana itu didapatkan dengan melakukan penggeseran sejumlah anggaran yang ada.
ADVERTISEMENT
“Dalam menghadapi masalah ekonomi, Pemerintah Pusat itu memberikan kewenangan untuk melakukan pergeseran anggaran. Dan kami melakukan pergeseran anggaran dengan memberikan bantuan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), atau langsung memberikan keringanan pajak retribusi kepada masyarakat,” kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, ditemui di kantornya, Jumat (3/4).
Marten mengungkapkan, insentif pajak itu diberikan selama tiga bulan ke depan. Artinya, selam tiga bulan itu tidak ada pemungutan pajak dan retribusi terhadap para pedagang, pengusaha, para pelaku UMKM, atau jenis usaha yang ada di Kota Gorontalo.
“Insentif kami berikan selam tiga bulan. Bulan April ini hingga bulan Juni nanti. Tapi kami juga akan tetap melihat keadaannya ke depan. Jika nanti setelah tiga bulan ini kondisinya masih sama, maka kami akan mempertimbangkan memberikan keringanan lagi. Kami kira, kami sangat memperhatikan kondisi mereka yang terdampak, terutama yang terkait dengan usaha harian,” katanya.
ADVERTISEMENT
Marten mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan anggaran yang dinamakan jaring pengaman sosial, yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana sebesar Rp 8,9 miliar itu ia gelontorkan untuk memberikan sembilan bahan pokok (Sembako) kepada masyarakat yang terdampak.
“Kita berikan sembako untuk masyarakat selama dua minggu ini. Dan kita akan lihat perkembangannya, eskalasinya. Jika belum selesai, kita akan perpanjang sesuai instruksi pemerintah,” ucapnya.
Terkait dengan sejumlah keluhan para penjual yang kehilangan konsumen karena dampak physical distancing, Marten menghimbau untuk tetap melakukan jualan namun para konsumennya harus membawa pulang makanan yang dibeli. Sehingga tidak terjadi kerumunan orang di tempat makan.
“Sebenarnya kami tidak melarang mereka jualan. Tidak. Yang kita larang itu orang berkumpul. Jadi orang yang datang membeli disuruh bawa pulang saja makanannya. Jadi tidak makan di situ. Kalau sebatas tiga orang, tidak apa. Jika sudah lebih dari 10 orang, itu tidak boleh,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Wawan Akuba
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!