Konten Media Partner

Pemudik di Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo Naik 50 Persen

30 Mei 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kapal penumpang tujuan Luwuk saat berlabuh di Pelabuhan Kota Gorontalo. Kamis, (30/5). Foto : Rahmat Ali/banthayoid
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kapal penumpang tujuan Luwuk saat berlabuh di Pelabuhan Kota Gorontalo. Kamis, (30/5). Foto : Rahmat Ali/banthayoid
ADVERTISEMENT
BANTHAYOD.ID,GORONTALO - Arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo mengalami lonjakan, sejak Selasa (28/5) hingga hari Kamis (30/5). Pengguna transportasi laut yang tercatat mencapai 1.500 orang.
ADVERTISEMENT
Manajer Usaha PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan (ASDP) Cabang Luwuk, Nana Sutisna, mengatakan lonjakan penumpang mulai terlihat sejak H -7 lebaran. Penumpang atau pengguna jasa pun sudah melakukan pemesanan tiket jauh hari sebelum jadwal keberangkatan, untuk menghindari antrean.
Ruang tunggu pelabuhan yang dipadati ratusan calon penumpang. ( Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Makanya kita dari PT. ASDP tahun ini ada perbedaan pola operasi. Kalau kemarin-kemarin kapal berangkat dua kali sehari, namun sekarang kapalnya bolak-balik. Jadi, tiap hari itu ada kapal. Hal ini kita lakukan untuk mengantisipasi supaya pengguna jasa yang biasanya menggunakan pesawat dan transportasi darat, tiba-tiba menggunakan jasa kapal laut," katanya, Kamis (30/5).
Pola pengoperasian kapal secara bolak-balik juga menurutnya sebagai jaminan kenyamanan bagi masyarakat dan mengantisipasi penumpukan penumpang.
Antrian panjang penumpang saat memasuki ruang tunggu Pelabuhan Gorontalo. (Foto : Rahmat Ali/ banthayoid)
"Dari jauh hari kami sudah lakukan mode ini, apalagi pada H-3 jelang lebaran bisa saja mengalami lonjakan dari pengguna jasa. Kemudian penumpang yang kembali ke kampung halaman pasti membawa barang bawaan yang banyak, sehingga perlu adanya pola ini agar penumpang tidak membeludak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menduga, faktor utama meningkatnya pengguna jasa kapal laut karena mahalnya moda transportasi udara.
Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo, Rahmad Muhammad, menjelaskan akibat harga tiket pesawat yang terbilang mahal sehingga membuat para pemudik mengalihkan jasa angkutannya ke transportasi laut.
Tercatat peningkatan penumpang mencapai 50 persen dari sebelumnya.
Bahkan, lanjut Rahmad, tiket kapal laut telah habis terjual seminggu sebelum jadwal keberangkatan.
Petugas pelabuhan saat memeriksa setiap penumpang. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Banyak yang memesan tiket sebelumnya, sehingga kadang pihak pelabuhan kesusahan saat kehabisan tiket," ujarnya.
Dirinya menambahkan, mereka telah melakukan antisipasi lonjakan penumpang. Dari hasil pertemuan dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gorontalo, mereka akan ada menambah kapal Pelni yang melayani arus mudik melalui pelabuhan penyeberangan Gorontalo.
Pihak pelabuhan mendirikan tenda untuk menambung penumpang yang membeludak. (Foto : Rahmat Ali/banthayoid)
"Kapal Pelni yang akan berlabuh di Gorontalo selain KM Sangiang, Tilongkabila, dan Daraki Nusa, akan bertambah Sabuk Nusantara 102, Sabuk Nusantara 59 atau kapal Perintis," tutupnya.
ADVERTISEMENT
----
Reporter : Rahmat Ali
Editor : Febriandy Abidin