Konten Media Partner

Pengungsi Banjir Gorontalo: Kami Sudah Tak Pedulikan Lagi COVID-19

12 Juni 2020 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Jumat, (12/6). Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Jumat, (12/6). Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
GORONTALO - Masyarakat korban banjir akibat meluapnya sungai Bone, malam tadi Jumat (12/6), mulai menempati tempat-tempat pengungsian yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo. Tempat-tempat itu di antaranya SDN 38 Kota Gorontalo, dan aula wali kota.
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Namun, sejumlah masyarakat meminta untuk diperhatikan, sebab untuk melewati malam, mereka butuh beberapa hal agar tak jatuh sakit. Ina, seorang ibu bersama anaknya berumur tiga tahun mengungkapkan, ia saat ini membutuhkan minyak kayu putih dan selimut agar anaknya tak kedinginan dan tak digigit nyamuk.
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
“Pak, foto-foto kamari saja. Bilang pa pimpinan (pemerintah) kami butuh selimut, juga minyak kayu putih untuk anak saya,” katanya
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Sedangkan di aula wali kota, tampak sejumlah pengungsi menempati tempat ini tanpa jaga jarak dan masker. Memang wajar, sebab pakaian saja mereka tak punya. Dengan harus menyelamatkan keluarga, mereka rela meninggalkan harta benda di rumah.
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
“Kami sudah tidak sempat ambil baju untuk ganti. Tadi arusnya (banjir) sudah sangat deras. Kami takut terbawa. Jadi cepat-cepat menyelamatkan diri. Baju saja ini hanya yang di badan saja. Dan saya sudah kedinginan,” kata seorang laki-laki yang datang ke aula tersebut bersama seorang istri dan dua kerabatnya.
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
Meski begitu, dengan keadaan tidur berdesak-desakan, sejumlah pengungsi mulai mengkhawatirkan kondisi kesehatan mereka. Sebab, karena sudah ada yang masuk angin, jadinya beberapa dari mereka ada yang merasa tak enak badan.
Di Tempat Pengungsian, Masyarakat Minta Diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo. Foto: Dok banthayoid (Wawan Akuba)
“Jangan-jangan so korona (COVID-19) ini saya rasa. Soalnya tadi ini torang tidak pake masker samua. So tidak pake ini corona, so tako deng banjir bo lagi baku pake deng masker dan jaga jarak? (Jangan-jangan ini COVID-19 yang saya rasakan sekarang. Soalnya tadi tidak ada yang pakai masker saat evakuasi. Kami sudah tak pedulikan lagi COVID-19, karena sudah ketakutan dengan arus deras banjir,” kata Rani, seorang perempuan yang ditemui tadi di tempat pengungsian.
ADVERTISEMENT
Saat ini, tenda-tenda yang nantinya digunakan untuk dapur umum sudah mulai didirikan oleh sejumlah aparat keamanan.
-----
Reporter: Wawan Akuba
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!