Konten Media Partner

Selokan Tersumbat, Rumah Warga di Kota Gorontalo Kebanjiran Air Comberan

1 Juni 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah- rumah warga di RT 1 lingungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayo
zoom-in-whitePerbesar
Rumah- rumah warga di RT 1 lingungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayo
ADVERTISEMENT
Kota Gorontalo – Sejumlah rumah warga di RT 1 lingkungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat.
ADVERTISEMENT
Ketinggian air mencapai 30 centimeter. Luapan air itu sangat keruh, berlumpur dan mengeluarkan aroma tak sedap. Air selokan bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga sekitar. Akibatya warga pun kesulitan beraktifitas diluar rumah.
Rumah- rumah warga di RT 1 lingungan 1 Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, kebanjiran akibat luapan air selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayo
Salah seorang warga bahkan harus meninggikan tempat tidur serta mengamankan barang berharga mereka agar tidak terendam air.
“Sudah 3 bulan lebih rumah kami tergenang, karena got tersumbat,” ungkap Farida Maku, Rabu, (1/6).
Tersumbatnya selokan di lokasi itu menyebabkan air comberan tersebut tak mengalir dan menggenangi rumah-rumah warga hingga berbulan-bulan lamanya.
Luapan air itu selokan keruh, berlumpur dan mengeluarkan aroma tak sedap. Foto: Dok banthayo.
Warga menduga selokan yang tersumbat itu diakibatkan adanya aktifitas pembangunan dan penimbunan yang diduga dilakukan oleh pihak pemilik lahan yang berdekatan dengan pemukiman mereka.
“Pemilik lahan telah menutup jalur pengairan got,.”Lahan itu kemungkinan akan dibangun tempat usaha oleh pemiliknya, kata Abdul Wahab Kamte.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga menunjukan selokan yang tersumbat. Foto: Dok banthayo
Sementara itu, Simon Liang mengaku, pihaknya saat ini memang tengah melakukan pekerjaan penimbunan lahan di kawasan itu. Tapi, lahan tersebut belum menjadi miliknya secara utuh.
“Sertifikat tanah itu masih atas nama pemiik sebelumnya, belum atas nama saya, tegas Ko Asin, sapaan akrab Simon Liang.