Sering Kehabisan Uang, Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo Dikritik

Konten Media Partner
1 Desember 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pegawai Bank SulutGo.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pegawai Bank SulutGo.
ADVERTISEMENT
Gorontalo-Ketua Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Riyon W. Ali dan Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (PAPDESI) Kabupaten Gorontalo Wowiling Habibullah mengkritik keras pelayanan Bank Sulawesi Utara-Gorontalo (SulutGo) Cabang Limboto selaku mitra pemerintah desa dalam penyaluran dana desa.
ADVERTISEMENT
Kata Riyon, Bank SulutGo tidak menepati janji seperti pada sosialisasi awal yang akan menyediakan loket khusus untuk pelayanan transaksi penyaluran dana desa di bank cabang dan unit-unit di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Tangkapan layar surat pengaduan terhadap pelayanan Bank SulutGo.
Tangkapan surat pengaduan pelayanan Bank SulutGo
"Sampai saat ini Bank SulutGo tidak pernah menyediakan hal yang dijanjikan sebelumnya. Janji menyediakan loket khusus untuk pelayanan
transaksi tanpa harus melalui nomor antrean sebagaimana antrean nasabah pada umumnya tak terealisasi," ujar Riyon, Kamis (1/12/.
Pada saat penarikan dana di bank, kepala desa dan bendahara telah mengikuti semua prosedur yang diberikan pihak bank. Namun tetap saja mereka harus rela menunggu hingga berjam-jam lamanya. Sebab harus ikut antre dengan nasabah lainnya.
“Saat giliran kami tiba, teler menyampaikan ketersediaan uang di bank habis," tegas Riyon.
ADVERTISEMENT
Asosiasi BPD meminta Bupati Gorontalo agar melakukan evaluasi terhadap SulutGo. Karena sangat mengganggu pelayanan pemerintah kepada masyarakat di tingkat desa.
“Bila perlu bank penyalur dana desa diganti dan dipindahkan ke bank lain yang lebih baik," ungkap Riyon.
Flyer menyatakan tolak BSG sebagai bank penyalur dana desa.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (PAPDESI) Kabupaten Gorontalo, Wowiling Habibullah mengaku, sering menerima keluhan dari para kepada desa dan bendahara desa atas ketidaknyamanan pelayanan pihak Bank SulutGo dalam penyaluran dana desa.
"Kami (PAPDESI) meminta dengan tegas kepada Bupati Gorontalo untuk memindahkan bank penyaluran dana desa ke bank lain yang memiliki fasilitas hingga ke tingkat kecamatan," tegas Wowiling.
Wowiling bilang, keberadaan Bank SulutGo di Kabupaten Gorontalo tidak pernah memberikan manfaat dan kompensasi atas kerja sama yang sudah dilakukan dalam rangka mendukung berbagai kegiatan di tingkat desa.
ADVERTISEMENT
"Bank SulutGo tidak pernah memberikan manfaat dan kompensasi atas kerja sama dalam rangka mendukung berbagai kegiatan di tingkat desa, seperti dalam bentuk dukungan sponsor kegiatan dan profit sharing. Padahal ada dana desa (silva) yang berjumlah puluhan miliar dalam setiap tahunnya yang mengendap di Bank SulutGo," tutup Wowiling.
Sementara itu, Direktur Bank SulutGo Cabang Limboto, Tomy Gobel, saat dihubungi tak memberikan banyak komentar. Tomy menyampaikan, masih sementara melaksanakan tugas di luar daerah.
"Saya masih tugas luar. Nanti bisa dihubungi kalau sudah balik (di Gorontalo)," jawab Tomy melalui pesan singkat Whatsapp.