Konten Media Partner

Zainudin Amali, Anak Pemuka Agama yang Kini Jadi Menpora

24 Oktober 2019 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infografik Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Infografik Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Tak banyak yang tahu, Zainudin Amali, yang kini menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI periode 2019-2024 berasal dari desa terpencil di tepi Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
ADVERTISEMENT
Zainudin Amali merupakan anak tungggal dari pasangan almarhum Mohammad Amali dan almarhumah Maryam Hala. Ia lahir di Gorontalo, 16 Maret 1962. Ia pernah tercacat sebagai murid di SD Negeri Buhu yang kini berganti nama menjadi SD Negeri 4 Talaga Jaya.
Makam almarhum Mohammad Amali, ayah kandung Menpora Zainudin Amali, yang terletak di dusun 3 Desa Buhu, Kecamatan Talaga Jaya. Foto : Dok Banthayo.id
Zainudin menghabiskan masa kecilnya di Desa Buhu, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, hingga tamat SD Negeri Buhu pada tahun 1975. Kemudian ia melanjutkan studi di SMP Negeri 1 Manado, tamat pada tahun 1979. Dan menjadi tamatan SMA Negeri 4 Manado tahun 1982.
Menpora Zainudin Amali, Pernah tercacat sebagai murid di SD Negeri Buhu. Saat ini sekolah tersebut berganti nama menjadi SD Negeri 4 Talaga Jaya. Foto : Dok Banthayo.id
Menurut Yurham Amali, Zainudin sempat dipaksa orang tuanya untuk sekolah di Pendidikan Guru Agama (PGA). Sekolah setara SMA, namun Zainudin menolak.
"Lalu Zainudin mendatangi rumah saya di Manado,” kata Yurham, sepupu Zainudin berkisah melalui sambungan telepon, Rabu (23/10).
Daftar nilai Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, saat bersekolah di SMA Negeri 4 Manado. Foto : Manado Bacirita
Waktu itu orang tua Zainudin sempat menangis meminta agar anaknya diantar kembali ke Gorontalo untuk disekolahkan di PGA.
ADVERTISEMENT
"Saya dan suami menasehati orang tua Udin (panggilan kesayangan Zainudin) agar membiarkannya memilih jurusan sesuai keinginannya sendiri. Setelah lulus dari SMA Negeri 4 Manado, Zainudin memutuskan pergi ke Jakarta dan kuliah di sana," sambung Yurham.
Menurut Yurham, Zainudin adalah anak yang mandiri. Ia tak mau membebani keluarganya. Setelah di Jakarta, Zainudin sempat mengirim selembar surat, karena saat itu ia belum memiliki telepon. Dalam surat tersebut Zainudin memberitahu bahwa dirinya sudah kuliah. Namun dia tidak menyebut kampus tempat ia menimba ilmu.
“Antara saya dan Zainudin sering berkomunikasi. Terakhir, Zainudin menghubungi saya pada saat pemilu kemarin,” pungkas Yurham.
Diketahui Zainudin menimba ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jakarta, lulus tahun 1992.
Suasana Desa Buhu, tempat kelahiran Menpora Zainudin Amali. Foto : Dok Banthayo.id
Zainudin Amali adalah sosok pendiam saat kecil. Kepada Banthayo.id, Suryadarma Amali, kakak sepupu Zainudin, bercerita. Suryadarma pernah tinggal di rumah orang tua Zainudin selama 8 tahun.
ADVERTISEMENT
“Orang tua Zainudin itu adalah pemuka agama. Karena itulah Zainudin saat itu sempat diminta masuk sekolah keguruan agama," kata Suryadarma.
Tahun 2017 Zainudin mengunjungi rumahnya di Desa Buhu, Gorontalo, saat ibu tirinya, Maryam Kobie, meninggal dunia.
Menpora Zainudin Amali, mengunjungi rumahnya di Desa Buhu, Gorontalo, saat ibu tirinya, Maryam Kobie meninggal dunia. Foto : Dok Banthayo.id
"Di situlah untuk terakhir saya bertemu dengan Zainudin,” ungkapnya. "Di desa ini kedua orang tua kandungnya dimakamkan. Makam ayahnya berada di Dusun 3, sementara ibunya di Dusun 1, Desa Buhu".
Menpora Zainudin Amali, mengunjungi rumahnya di Desa Buhu, Gorontalo, saat ibu tirinya, Maryam Kobie meninggal dunia. Foto : Dok Banthayo.id
Zainudin sudah jarang pulang kampung setelah kedua orang tuannya wafat. Ia lebih sering menetap di Jakarta.
Rumah Zainudin di Gorontalo Jadi Yayasan Pendidikan
Rumah Menpora Zainudin Amali, kini difungsikan menjadi yayasan pendidikan. Foto : Dom Banthayo.id
Lahan keluarga Zainudin sudah dijadikan yayasan pendidikan yang menaungi anak-anak bersekolah.
“Pembangunan yayasan atas inisiatif Zainudin. Sekolah itu dibangun menggunakan uang pribadi. Hal itu dilakukan untuk mengenang jasa kedua orang tuanya,” ujar Suryadarma.
ADVERTISEMENT
Yayasan pendidikan itu bernama Marhama. Penamaan itu diambil dari nama kedua orang tua Zainudin, yakni Muhamad Amali dan Maryam Hala.
Penamaan Yayasan pendidikan Marhama, adalah perpaduan nama kedua orang tua Menpora Zainudin Amali. Foto : Dok Banthayo.id
Yayasan Marhama dibangun pada tahun 2013. Pengelolanya keluarga besar Zainudin Amali di Gorontalo.
Samsia Pakaya, kerabat Zainudin yang lain mengatakan, kedua orang tua Udin mewasiatkan agar tanah milik mereka dijadikan tempat yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Kerabat Menpora Zainudin Amali di Gorontalo. Foto : Dok Banthayo.id
“Anak-anak yang bersekolah ditempat itu tidak dipungut biaya. Semua digratiskan. Bahkan diberikan seragam," tutur Samsia, Kamis (24/10).
Semua keluarga Zainudin di Gorontalo berharap agar ia bisa amanah menjadi Menpora RI.
Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali di Istana Merdekan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
----