Konten dari Pengguna

Misteri di Balik Kecintaan Orang Indonesia pada Film Horor

Banyu Biru Unggul Aththabaran
Mahasiswa psikologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Desember 2024 1:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Banyu Biru Unggul Aththabaran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
freepik.com
ADVERTISEMENT
Film terlaris sepanjang masa di Indonesia dipegang oleh KKN di Desa Penari (2022), dengan lebih dari 10 juta penonton. Diikuti oleh Agak Laen (2024) yang meraih 9 juta penonton, genre horor terus menjadi favorit masyarakat Indonesia. Tak hanya di layar lebar, popularitas horor juga meluas ke platform streaming, serial, hingga media sosial. Tapi mengapa film horor begitu disukai? Apa yang membuat kita rela merasa takut demi hiburan? Artikel ini akan mengungkap di balik fenomena tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Mitos dan Budaya Lokal
Film horor di Indonesia seringkali berkaitan dengan mitos dan budaya yang berkembang di masyarakat. Keterkaitan ini tentu saja mengundang daya tarik sendiri bagi masyarakat Indonesia, apalagi mitos-mitos yang diambil sudah familiar bagi masyarakat kebanyakan. Film horror juga seringkali menampilkan budaya dan legenda dari cerita rakyat yang memiliki unsur mistis, ini dimanfaatkan oleh PH (production house), yang membuat film, untuk mengeluarkan film horor lebih banyak di Indonesia. Misalnya, film "Jelangkung" mengangkat tema pemanggilan arwah yang sangat dikenal dalam budaya Indonesia. Penonton tidak hanya menikmati cerita menakutkan tetapi juga merasakan koneksi emosional dengan elemen-elemen budaya yang mereka kenal. Mitos, Budaya lokal, dan legenda menjadi kombo disukainya film horor di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rekreasi Ketakutan
Manusia pada awalnya memang akan menjauh dari sebuah ancaman atau ketakutan dikarenakan ancaman tersebut benar-benar nyata, sekarang ini dengan adanya teknologi, manusia bisa merasakan ancaman ataupun ketakutan tanpa harus merasakan ancaman yang nyata. Tri Widyastuti Setyaningsih, anggota lembaga sensor film, dalam jurnal “Rekreasi Ketakutan” mengatakan film horor menimbulkan rasa takut dalam kondisi yang aman. Lebih lanjut, menonton film horor menyatukan perasaan antara ketakutan dan kesenangan, inilah yang disebut dengan rekreasi ketakutan. Perasaan inilah yang membuat film horor di Indonesia digemari, terlebih beberapa film horor, seperti Agak Laen, menyisipkan bumbu-bumbu komedi agar kesan rekreasi lebih terasa dan hal ini terbukti menarik banyak penonton.
Sosial Media dan Influencer
Tak bisa dipungkiri pengaruh sosial media berefek ke berbagai bidang, salah satunya industri film, lebih khususnya film horor. Sebenarnya film horor memang sudah diminati oleh masyarakat sejak dahulu. Namun, dengan berkembangnya sosial media, membuat film horor semakin diketahui dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Apalagi, sekarang ini banyak bermunculan konten kreator horor seperti Nessie Judge, Ewing HD, Jurnal Risa, Nadia Omara, dll. Tak jarang, rekomendasi dari influencer di sosial media menjadi alasan utama seseorang memutuskan untuk menonton film horor tertentu. Selain itu, tren seperti cuplikan adegan yang viral di TikTok atau diskusi heboh di X turut menciptakan rasa FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan masyarakat, mendorong mereka untuk menonton film horor.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah beberapa faktor yang membuat masyarakat Indonesia menyukai film horor, ketiga alasan ini saling berkaitan untuk membuat masyarakat jatuh cinta perfilman horor di Indonesia. Dalam suasana mendekati liburan, apakah kalian sudah mempunyai rekomendasi film horor Indonesia? jangan segan beritahu kami di kolom komentar, ya!
Referensi
Limantara, H. (n.d.). Studi komparatif film horor Indonesia terhadap film horor Jepang studi kasus: Film “Jelangkung” Indonesia dan film “The Ring 1” Jepang.
Setyaningsih, T. W. (2023). Rekreasi Ketakutan, Sebuah Kajian Menonton Film Horor di Masa Pasca Pandemi. IMAJI: Film, Fotografi, Televisi, & Media Baru, 14(1), 57–72. https://doi.org/10.52290/i.v14i1.100