Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kodim 0825 Banyuwangi Dukung Pelestarian Budaya dan Pemberantasan Buta Aksara
18 Agustus 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Komando Distrik Militer (Kodim) 0825 Banyuwangi menjalin kolaborasi dengan Kampoeng Baca Taman Rimba (Batara) dalam mendukung pelestarian budaya serta upaya pemberantasan buta aksara.
Di antaranya melalui dilaksanakannya pawai budaya Pawang Nusantara yang membersamai program bakti kemandirian masyarakat dengan tema Membangun Masyarakat Mandiri yang Tangguh melalui Pemberdayaan Potensi Wilayah yang digelar di Desa Papring, Kecamatan Kalipuro pada Minggu, (18/8/2024).
Mengusung tema MERAJUT HARMONI UNTUK BUMI PERTIWI, kegiatan tersebut diikuti 28 peserta dari Kampung Papring, Kampung Wangkal, Kampung Sumbernanas, Kampung Secang Kalipuro, Pancoran Ketapang, hingga UGM Yogyakarta
dan ITB Widyagama Lumajang.
“Pawang Nusantara adalah pawai budaya yang disajikan dengan menarik, menampilkan hasil karya bumi tanah papring yang inovatif dan kreatif. Mereka menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) asli tanpa bantuan dan sentuhan dari luar,” terang Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo.
Joko berharap, Pawang Nusantara yang telah berjalan di tahun ketiga dan merupakan kegiatan murni dari keringat, kreatifitas, swadaya, dan gotong royong masyarakat tersebut juga dapat menumbuhkan kembali kecintaan budaya di kalangan anak muda.
“Ke depan, Kodim 0825 dapat mengkolaborasikan kegiatan warga dengan program dari atasan sehingga program tersebut dapat tepat sasaran, tepat guna dan bermanfaat,” harap Joko.
Sementara itu, Ketua Kampung Batara Widhi Nurmahmudi mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya dapat menjalin komunikasi dan kedekatan emosional yang baik dengan Dandim Banyuwangi.
“Keaksaraan yang mengikat kami untuk mengajar bersama-sama dan menjadi jembatan untuk kolaborasi,” tutur Widhi.
Menurutnya, praktek-praktek baik TNI terwujud ketika mereka membangun komunikasi dengan masyarakat aksara, bukan hanya untuk menjaga namun juga menyemangati mereka bersekolah serta mendukung orang tua agar menyekolahkan anak-anaknya hingga pendidikan tinggi.
Untuk diketahui, saat ini terdapat 3 wilayah yang menjadi pengembangan keaksaraan Kampoeng Batara yaitu Desa Papring, Desa Sumbernanas, dan Desa Secang, dengan 320 warga yang telah mendapatkan sertifikat melek aksara.
“Kami akan terus mengikis buta aksara, terlebih karena Kecamatan Kalipuro masuk zona merah pendidikan rendah,” tandasnya.
Widi berharap program keaksaraan bersama TNI diberlakukan lagi tahun depan lewat kolaborasi dengan metode yang berbeda untuk meningkatkan pemberdayaan, meningkatkan inovasi serta efek positif untuk kemajuan Banyuwangi khususnya Kecamatan Kalipuro.
ADVERTISEMENT