Konten dari Pengguna

PABRIK GULA KETIGA YANG BERDIRI TAHUN 1895 DI BANYUWANGI

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
8 Oktober 2017 19:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PABRIK GULA KETIGA YANG BERDIRI TAHUN 1895 DI BANYUWANGI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumber Photo@Kartu Pos belanda tahun 1900an
ADVERTISEMENT
Dahulu Air Tebu Masih dianggap Barang Mewah,Bahan Pemanis kala Itu masih menggunakan madu dan umbi-umbian, sampai dengan ditemukannya alat pengepres tebu oleh orang Tionghoa di abad ke-15.Maka dua abad kemudian pengepresan tebu berjalan profesional di Batavia Sf. dikelola oleh orang-orang Tionghoa, sampai kemudian beralih ke tangan VOC.
Indonesia [Masih bernama Hindia Belanda] pernah menjadi negara eksportir gula terbesar di dunia, disamping Kuba. Negeri ini pernah punya ratusan Pabrik Gula yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Sedemikian vitalnya posisi Pabrik Gula di negeri ini sampai perlu ada Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula atau BP3G, juga ada bengkel besar dengan nama De Bromo sebagai tempat perbaikan pabrik, penyediaan suku cadang dan tempat perbengkelan mesin beratnya.
PABRIK GULA KETIGA YANG BERDIRI TAHUN 1895 DI BANYUWANGI (1)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Gula (PG) Soeko Widi berada dibawah kepemilikan Cultuur Maatschappy de Maas di Rotterdam dan di Hindia Belanda diwakili oleh Firma Anemaet & Co di Surabaya. PG Soekowidi ini didirikan pada tahun 1895 yang juga merupakan tahun penanaman tebu pertamanya. Pendirian PG ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu perkembangan industri gula di Hindia Belanda, perkembangan PG Soekowidi pada 1895-1930 dapat dikatakan cukup baik karena hasil produksi per ha tidak jauh berbeda dengan rata-rata produksi pada PG di grup Sitoebondo.
ADVERTISEMENT
Pasca depresi ekonomi 1930 dan masa krisis malaise sampai 1937, PG ini mengalami kesulitan untuk bangkit karena harga gula di pasar internasional turun drastis, banyaknya penyakit tebu, dan ditambah lagi dengan kurang cakapnya manajemen kepegawaiannya. Hal ini terus berlangsung sampai 1944 dan pada 1945 PG ini dialihfungsikan menjadi tempat pengintaian sekaligus markas tentara Jepang.
Pada era Kolonial di Banyuwangi terdapat tiga pabrik gula yaitu Kabat, Soeko Widi dan Rogodjampi. Pabrik Gula Rogojampi Berdiri Mulai Tahun 1893 Hampir Bersamaan dengan Berdirinya Pabrik Gula Kabat tahun 1891.sedangkan Pabrik gula soeko Widi berdiri Tahun 1895.
PABRIK GULA KETIGA YANG BERDIRI TAHUN 1895 DI BANYUWANGI (2)
zoom-in-whitePerbesar
Nama Seranite itu dikenal setelah pabrik itu berubah menjadi pabrik hardboard, sebuah pabrik yang menghasilkan lembaran lembaran asbes untuk plafon. Di Banyuwangi Pabrik Gula Soekowidi yang sekarang Lebih Dikenal dengan nama SERANITE.dinamakan SERANITE karena dahulu pernah di jadikan Pabrik Seranit [Sejenis Asbes] hingga nama seranit lebih dikenal sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Dan kala itu PG ini mempunyai kode register nomer 1.Banyuwangi juga mempunyai pabrik Gula gula yang pertama Berdiri Yaitu PG kabat taun 1891 disusul kemudian PG Rogojampi yang berdiri tahun 1893 dan PG ke tiga yaitu PG soekowidi yang berdiri Tahun 1895