Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penampilan Memukau Jejer Gandrung Tengah Sawah Pertama di Indonesia
27 September 2019 9:03 WIB
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ide gila kembali ditampilkan oleh pengelola Waroeng Kemarang dengan menggelar tari jejer gandrung ditengah sawah, minggu 22/9/2019. Seperti telah dipertunjukkan beberapa minggu lalu telah tampil di Waroeng Kemarang flash moob puluhan penari gandrung.
ADVERTISEMENT
50 penari yang masih belia membawakan tari jejer gandrung di tengah penatang sawah. Ratusan pengunjung yang sedang bersantap siang bersama keluarga terpesona dengan gemulai puluhan penari jejer Gandrung di tengah sawah. Untuk lebih menambah elok dan salah satu berusaha menanamkan cinta terhadap budaya lokal maka hari Minggu 22-9-2019 digelar satu acara yang pertama dilakukan ditengah sawah. Dengan iringan : kendang, biola, gong, kempul juga kluncing, mereka mereka menari dengan lincahnya di tanaman padi yang mulai berwarna hijau.
Disaat para penari menari dengan segala atributnya maka luar biasa sekali perpaduan gerak dan kostum yang nampak eksotik disiang hari ini. Mengandung makna filosofi tentang kesucian dan kebersihan diri maka Gandrung tengah sawah yang disaksikan ratusan pasang mata yang sedang menikmati menu kuliner Waroeng Kemarang
Konsistensi pagelaran gandrung tengah sawah merupakan terobosan hiburan live minggu 22/9/2019 akan konsisten terus di gelar oleh pengelola restoran di jalan Perkebunan Kalibendo, KM. 5, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah Banyuwangi. “Live Entertainment” Gandrung yang rutin diadakan di Waroeng Kemarang setiap akhir pekan . Ketika pembukaan diawali Sambutan MC dan dibuka acara dengan Tari Jejer Gandrung tengah sawah .
ADVERTISEMENT
Penari-penari langsung memenuhi lokasi pematang sawah di sekitar restoran dengan view persawahan itu datang dengan memakai kostum layaknya penari gandrung .
Pagelaran dihadiri oleh Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dr. Taufiq Hidayat , budayawan, pelaku Seni dan ratusan tamu yang sengaja menikmati hari minggu bersama keluarga memberikan sambutan luar biasa. Ketua DKB dr. Taufiq Hidayat sangat mengapresiasi Waroeng Kemarang yang menampilan para remaja putri menarikan jejer gandrung tengah sawah, dr.Taufiq sangat optimis generasi muda akan datang lebih baik dari sebelumnya, sementara jaman terus bergerak semodern apapun jaman, Banyuwangi tetap eksis, sebagai ketua DKB "Saya bangga insyaalah regenerasi gandrung tetap ada di bumi Blambangan dan Saya juga berharap ayo tetap kita ugemi, tetap lestarikan warisan leluhur kita dan terus kembangkan seni budaya Banyuwangi, tambah dr.Taufiq. Penari tradisional jejer gandrung tengah sawah yang digagas oleh pengelola Waroeng Kemarang yang dilakukan oleh 50 remaja putri yang masih berstatus pelajar SMP, SMA dan SMK dari berbagai sanggar di Kecamatan Glagah, seperti Desa Tamansuruh Kemiren, Glagah, Olehsari, Pancoran- Banjarsari
ADVERTISEMENT
didominasi oleh remaja putri, mereka berkostum dengan selendang dan kipas layaknya penari gandrung, menarikan jejer gandrung dengan diiringi musik tradisi Banyuwangi .
Sementara menurut Wowok Meirianto, pemilik Waroeng Kemarang, pihaknya sengaja mengadakan gandrung tengah sawah dibawakan oleh 50 penari remaja putri . Hampir dua tahun sejak Waroeng Kemarang berdiri terus konsisten menggelar pertunjukan gandrung. Pihaknya berharap kesenian gandrung bisa mendarah daging, semua karyawan sampai tukang parkir bisa membawa paju gandrung. Harapannya di waktu-waktu berikutnya kesenian atau tari-tarian lainnya selain gandrung bisa diterima ditempat ini, harap Wowok.(KRTH.ILHM/WER)