Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
PERJUANGAN MAS REMPEG JOGOPATI BLAMBANGAN
25 Agustus 2017 23:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jaka Pakis/Mas Rempeg/Jagapati/Wong Agung Kalinggan/Pseudo Wilis adalah agulagul atau Panglima Perang Kerajaan Blambangan dalam Perang Semesta Blambangan kedua di Bayu.Ayahnya bernama Mas Bagus Puri Dalem Wiroguno, sedangkan ibunya bernama Mas Ayu Pradah.
ADVERTISEMENT
Karena kerugian akibat Perang Agung Wilis, kompenitahun 1768 menggadaikan daerah Besuki pada Kapten China, Han Boe Sing dan mengumumkan amnesty masal bagi rakyat Blambangan. Juli 1771, Gubernur Johanes Vos mengangkat Raden Kartonegoro menjadi Bupati dengan Jaksanegara sebagai Patihnya.Agustus 1771 pergolakan muncul karena rakyat tidak terima.
Residen Blambangan Mayor Colmond yang kejam menghadapi protes dan menyita semua bahan pangan. Setiap lurah wajib menyerahkan dua ekor kerbau dan tiap kepala keluarga dikenai pajak 3,5 gulden pertahun. Dia juga memperbudak penduduk untuk; membangun dan memperkuat benteng Teluk Pampang dan Kota Lateng, membuat jalan, membabat hutan, membuat penangkis air, dan membangun pos pengintaian di Sembulungan.Penduduk diperbudak tanpa mendapatkan makanan sehingga mereka kelaparan dan sakit-sakitan.
ADVERTISEMENT
Saat itulah Mas Rempeg hadir di tengah para pengungsi di Bayu.Oleh Mas Surawijaya dilantik menjadi Panglima Perang membawahi 7.000 orang pejuang Bayu.4.000 orang bersiaga di Puger.
2 Agustus 1771, Bupati Kartonegoro dan Patih Jaksanegara ke Bayu, mereka dihadang oleh 300 orang pejuang Blambangan.Kompeni kalah.5 Agustus 1771, Letnan Biesheuvel ke Bayu, mereka dihadang pejuang Blambangan sehingga dalam perang kedua inipun pihak kompeni kalah.22 September 1771, Letnan Imhoff memerintahkan Sersan Rood menyerang Bayu. Namun, pasukan ini lari kocar-kacir, 13 orang tewas (5 komandan dan 8 tamtama, 94 orang luka tembak). 87 orang luka akibat jebakan.
Kompenimengubah strategi dengan merebut basis-basis logistik Blambangan; (1) Vaandrig Kregel menculik 10 wanita, merusak lahan pertanian, dan menyita bahan pangan di Kabat.(2) Letnan Heinrich menculik 20 wanita, merusak Gudang Garam, dan lumbung di Cungking.(3) Vaandrig Jenigen menculik 4 wanita dan merusak lahan pertanian di Tomogoro.(4) Vaandrig Guttenberger menculik 18 wanita, merusak lahan pertanian dan lumbung di Gambiran.Namun, ketika dia beserta pasukannya berada di desa itu, mereka diserang oleh sekitar 200 pasukan Sayuwiwit dan Mas Gumuk Jati.
ADVERTISEMENT
Biesheuvel memohon bantuan pasukan dan 10 peti peluru. November 1771, Kapten Reygers tiba bersama 5.000 orang bantuan prajurit kompeni, diantaranya adalah 150 serdadu Belanda, dan 40 prajurit Eropa, sisanya adalah laskar pribumi. Kapten Reygers dan Heinrich berhasil merebut kembali Kota Lateng. Kemudian kapten Reygers menghancurkan gudang persediaan makan pejuang Blambangan di Banjar (Glagah), dan Heinrich menghancurkan sebuah desa di Parangireng Purwo dan menjarah 50 ekor kuda dan tombak milik para pejuang, juga 55,5 ton beras. Kemudian dia menguasai pelabuhan Grajagan.Lebih dari 200 rumah dibakar.Kemudain Heinrich segera menyusul ke Bayu.
Penasaran dengan keadaan, Gubernur Johannes Robert van der Burgh datang sendiri ke Blambangan membawa 12.000 laskar pribumi, di Panarukan kekuatannya bertambah 3.000 orang pasukan pribumi. Esok harinya mereka berangkat melalui jalur darat.
ADVERTISEMENT
13 Desember 1771, Kapten Reygers berangkat ke Songgon.14 Desember 1771 Reygers memerintahkan penyerangan dengan kekuatan 2.000 laskar pribumi dipimpin Senopati Alapalap dan dikawal serdadu Eropa bersenjata meriam.Gubernur Johannes Robert van der Burgh mengirim lagi bantuan 150 prajurit Eropa dan 5.000 prajurit pribumi.15 Desember 1771, Mas Rempeg memimpin sendiri penyerangan ke Songgon bersama 1.000 prajurit.Kali ini senjata kedua belah pihak seimbang.Letnan Heinrich dan Kapten Reygers terluka.Karena itu, Vaandrig Van Schaar mengambil alih komando.
18 Desember 1771, Mas Rempeg berduel dengan Senopati Alapalap hingga Senopati Alapalap tewas, Mas Rempeg terluka parah namun masih dapat mengatur siasat pertempuran keesokan harinya yang mengakibatkan Sersan Mayor Van Schaar dan Letnan Cornet Tinne tewas. 82 prajurit Infanteri, 30 prajurit Dragonders, 11 prajurit arteleri, 2.000 orang prajurit pribumi juga tewas. Vaandrig Osatrousky melarikan diri dengan luka parah.19 Desember 1771 Mas Rempeg gugur dan dimakamkan secara rahasia (Mas Aji Wirabhumi)
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Oleh Wyak Kent Ali