Puluhan Perahu Nelayan Ramaikan Tradisi Petik Laut Muncar

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2023 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petik Laut pelabuhan Muncar
zoom-in-whitePerbesar
Petik Laut pelabuhan Muncar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat pesisir Muncar memiliki agenda tahunan sedekah laut yang dikenal sebagai tradisi Petik Laut. Tradisi tersebut diselenggarakan di kompleks pelabuhan kapal nelayan pada Rabu siang (02/08) dan dihadiri oleh ratusan masyarakat dari berbagai lapisan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, hadir Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah yang turut merasakan kebahagiaan bersama masyarakat Muncar. Sugirah menyampaikan apresiasinya terhadap tokoh masyarakat dan panitia yang senantiasa menjaga tradisi ini.
“Tradisi Petik Laut merupakan warisan leluhur serta merupakan sedekah masyarakat Muncar yang diwujudkan dalam bentuk tasyakuran. Ungkapan rasa syukur inilah yang patut kita teladani dari tradisi Petik Laut,” ungkap Sugirah.
Sebagai masyarakat maritim, laut tentunya memiliki makna besar dalam kosmologi masyarakat Muncar. Tercatat dalam sejarah, masyarakat Muncar telah melakukan tradisi Petik Laut sejak tahun 1927. Tiap tahunnya, tradisi ini diadakan pada tanggal 15 Muharram/ Suro dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di luar Kecamatan Muncar.
ADVERTISEMENT
Petik
Prosesi Petik Laut diawali dengan arak-arakan Gitik, yaitu perahu kecil yang berisi hasil alam berupa buah, sayur, serta kepala kambing. Gitik diarak menuju ke dermaga untuk selanjutnya dibawa ke tengah laut menggunakan perahu nelayan. Puluhan perahu nelayan yang dihias berbagai ornamen cantik berlayar mengiringi perahu utama yang bertugas melarung Gitik. Para nelayan kemudian menceburkan diri ke laut, mereka berlomba-lomba mengambil seserahan yang hanyut.
Prosesi diakhiri dengan doa bersama para sesepuh di makam Sayid Yusuf yang berada di Semenanjung Sembulungan. Sayid Yusuf sendiri merupakan tokoh masyarakat yang diyakini sebagai pelopor Petik Laut. Kala itu, laut Muncar pernah mengalami paceklik yang menyebabkan hasil tangkapan nelayan merosot. Sayid Yusuf lalu mengajak masyarakat untuk memberi sedekah terhadap laut yang kemudian membalas dengan hasil melimpah.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang mengikuti arak-arakan mengenakan pakaian nuansa merah hitam khas Suku Madura. Wilayah pesisir Muncar didominasi oleh masyarakat Madura yang telah turun temurun menggeluti profesi sebagai nelayan.
Tak hanya berkah bagi nelayan, para pedagang pun ikut menikmati berkah Petik Laut. Dalam rangka perayaan Petik Laut, di kompleks pelabuhan nelayan Muncar diadakan pasar malam selama satu bulan lamanya. Puluhan lapak pedagang menghiasi area pelabuhan dari siang hingga sore hari. Masyarakat pun turut berbahagia karena mendapat alternatif hiburan baru di kawasan tersebut.