Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso, Tempat Informasi Cagar Budaya

BANYUWANGI CONNECT
membacalah walau sebentar
Konten dari Pengguna
31 Desember 2019 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BANYUWANGI CONNECT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisata edukasi megalitikum di Bondowoso
zoom-in-whitePerbesar
Wisata edukasi megalitikum di Bondowoso
ADVERTISEMENT
Wisata edukasi megalitikum, atau Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso ( PIMB) di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan Bondowoso. Jika dulunya tak ada informasi tentang nama-nama batu peninggalan sejarah tersebut. Kini di setiap jenis batu itu, sudah terdapat papan informasi yang mendiskripsikan benda-benda Cagar Budaya itu.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Bondowoso menjadikan Pusat Informasi Megalitikum sebagai pusat kajian dan penelitian sebaran benda bersejarah yang ada di seluruh wilayah di Bondowoso, saat ini situs megalitikum yang ada di Bondowoso tersebar di 14 kecamatan dengan jenis yang cukup beragam. Situs megalitikum itu diantaranya batu kenong, sarkofagus, menhir, dolmen, dan batu dakon. Saat ini Pemkab Bondowoso terus melakukan penelusuran benda-benda bersejarah tersebut. Pusat Informasi Megalitikum tersebut saat ini sudah menjadi tempat penelitian mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di luar Bondowoso, seperti dari Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada.
Pusat Informasi Megalitikum tersebut, situs-situs yang dimiliki Pemkab Bondowoso akan menjadi destinasi wisata baru sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Papan informasi tersebut memuat narasi nama batu itu , fungsinya, serta di daerah mana batu itu ditemukan. Mengingat, beberapa batu yang ada di Grujugan itu, hasil pindahan dari kecamatan lain, misalnya dari Tegalampel, Tlogosari, Taman Krocok, dan beberapa kecamatan lain di Bondowoso.
Pusat informasi megalitikum di Desa Pekauman, dibagi dua ruang. Pertama out door, yang terdiri dari batu-batu berukuran besar, dan in door yang isinya batu megalitikum berukuran kecil dan sedang. batu-batu yang terdapat di luar ruang, ada Batu Kenong, Menhir, Dolmen, Batu Dakon, dan Batu Sarkofagus.
ADVERTISEMENT
Sementara di dalam ruangan terdiri dari Arca Magelit, Arca Kepala Manusia, Gilingan, Phalus, Lumpang Batu, Koin, Keris, dan beberapa jenis peninggalan sejarah yang lain. Semua jenis peninggalan itu, sudah diberikan penjelasan, terutama keguanaannya di masa lalu.
Menurut Muhanmad Aziz, salah seorang Juru Pelihara (Jupel) di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso menjelaskan, bahwa semenjak wisata edukasi itu dibenahi, pengunjung juga mulai ramai, baik hari-hari aktif atau hari libur.
“Ada rombongan dari sekolah, guru-guru, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Kadang hari-hari aktif lebih ramai, ya dari pelajar tadi. Kira-kira pengunjung sampai 50 lebih setiap hari,” katanya, Senin, 30/12/2019.
Di tempat itu juga terdapat paseban, yang meurut Aziz, bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan oleh masyarakat, baik instansi sekolah atau yang lain, tanpa harus menyewa alias gratis.
ADVERTISEMENT
Ibu Siti salah seorang pengunjung yang datang bersama keluarganya mengaku sangat antusias dan terbantu dengan narasi yang tertulis di papan- papan kecil berukuran 40 cm persegi sebagai nformasi yang ada di pusat megalitikum tersebut.
“Dulu saya tidak tahu nama-nama batu ini, paling tahunya batu Kenong. Tapi dengan papan informasi, saya jadi tahu, tidak hanya nama tapi juga fungsinya,” jelasnya.
Ia berharap, wisata edukasi megalitikum, atau Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso, di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan, semakin dibenahi, dengan menambah koleksi peninggalan sejarah, dan informasi yang lebih detail, disertai umur benda-benda tersebut.(KRTH.ILHAM/WER)