Bimbingan di Demak, Bapas Semarang Bekali Klien Pelatihan Pembuatan Sabun Cuti

Bimbingan Kepribadian dan Kemandirian Keliling Bagi Klien Pemsyarakatan (BRILIAN) Bapas Semarang di Demak

Demak – Dalam upaya mendukung program pembimbingan kepribadian dan kemandirian bagi klien pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Semarang kembali menggelar kegiatan Bimbingan Keliling (Brilian Bassama) di Desa Mranggen Kabupaten Demak pada Rabu (25/09/2024). Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan sabun cuci, yang bertujuan untuk membekali para klien dengan keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi.

Kegiatan ini diikuti oleh 15 klien yang tengah menjalani program pembebasan maupun cuti bersyarat. Dalam sesi pelatihan, mereka diajarkan teknik dasar pembuatan sabun cuci, mulai dari pemilihan bahan, proses pencampuran, hingga teknik pengemasan produk yang siap dipasarkan. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para klien untuk membuka usaha mandiri pada saat menjalani bimbingan di Bapas.

Kepala Bapas Semarang Sarwito menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan untuk membantu klien-klien pemasyarakatan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat. “Melalui pelatihan ini, kami berharap para klien dapat memiliki keterampilan baru yang bermanfaat untuk mengembangkan usaha mereka sendiri, sehingga dapat mendukung upaya resosialisasi dan mengurangi angka residivisme,” ujar Mantan Kalapas Bondowoso ini.

Selain pelatihan pembuatan sabun cuci, kegiatan Bimbingan Keliling ini juga diisi dengan sesi motivasi dan pembinaan mental yang bertujuan untuk memperkuat karakter para klien, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di lingkungan sosial kemasyarakatan.

Program pelatihan melalui bimbingan keliling semacam ini akan terus dilaksanakan secara berkala oleh Bapas Semarang, dengan harapan dapat mendekatkan pelayanan dan memberikan kontribusi positif bagi reintegrasi sosial klien pemasyarakatan, sekaligus menciptakan individu yang lebih mandiri dan produktif di masyarakat.