Konten dari Pengguna

Sepenggal Harap Dalam Bui

bapassemarang18
Humas Bapas Semarang
28 Januari 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari bapassemarang18 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PK Bapas Semarang Melaksanakan Home Visit
zoom-in-whitePerbesar
PK Bapas Semarang Melaksanakan Home Visit
ADVERTISEMENT
Semarang (25/01/2024) Pagi ini Bang Yos bergerak ke arah timur menuju salah satu wilayah kerja Bapas Kelas I Semarang yaitu Kabupaten Demak yang tepatnya berada di daerah Karangtengah. Kali ini Bang Yos mendapatkan litmas limpah dari Bapas Kelas II Pati melengkapi terkait data Penjamin.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di rumah penjamin yang didahului dengan menyusuri jalur pantura dan disambung dengan masuk ke jalur pedesaan yang dikanan kirinya terdapat banyak persawahan dan ladang jagung, Bang Yos disambut oleh adik klien dan mempersilahkan duduk, sembari menunggu dipanggilkannya ibu dan kakaknya yang masih berada di dalam kamar.
Sambutan hangat dari tuan rumah khas dari masyrakat Desa mengantarkan kami berbincang lebih jauh terkait klien berinisial AS ini, keluarga memaparkan bagaimana keseharian AS selama di rumah, ternyata didaptlah fakta yang sungguh membuat siapa yang mendengarnya akan berucap syukur karena tidak sampai mengalami hal tersebut.
Yah klien berinisial AS ini ternyata mengidap penyakit kelenjar tiroid yang semkin lama semakin membesar dan berimbas pada kesehatan tubuh klien yang terus menerus terganggu alhasil klien pun menjadi tak begitu sanggup melakukan pekerjaan yang menuntut kerja fisik yang begitu berat. Sekain itu kini klien juga dihadapkan dengan harus menjadi single parent demi menghidupi kedua anaknya. Menurut keluarga mungkin karena desakan ekonomi itulah yang membuat klien menjadi gelap mata hingga memutuskan untuk melakulan tindak pidana pencurian tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa waktu lalu, keluarga mendapatkan kabar bahwa kondisi kesehatan klien semakin menurun, hingga kedua kakinya menjadi membengkak. Di balik sorot mata sayunya , seorang ibu melempar harap bahwa anaknya bisa sehat dan berkumpul kembali di tengah tengah keluarga. Hati ibu mana yang tak tersayat melihat buah hati yang dulu ditimangnya dalam buai kini harus didalam hari harinya meringkuk penuh sesal didalam sesaknya bui.