Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tambahan Libur, Tambah Rencana, “Kantong” Waspada
10 Maret 2020 12:25 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Bareyn Mochaddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah baru saja merevisi hari hari libur yang membuat adanya 2 “long weekend” baru di tahun 2020. Beberapa hari yang awalnya bukan merupakan hari libur, melalui pengumuman tersebut menjadi hari libur yang dikategorikan sebagai cuti bersama.
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang, pengumuman tersebut menjadi sebuah kabar baik karena hari libur bertambah. Namun untuk beberapa orang lainnya, kabar yang sama menjadi sebuah kabar yang kurang baik, karena katanya jatah cuti jadi berkurang.
Apalagi bagi pengusaha, hari libur artinya tidak ada kegiatan usaha yang biasanya dilakukan. Perusahaan tidak beroperasi, pekerja tidak masuk kantor, namun demikian biaya operasional perusahaan tetap harus dibayarkan.
Meski demikian, hari libur tetaplah hari libur, haruslah dirayakan. Sebuah hari dimana seseorang jeda dari rutinitas bagi mereka yang bekerja sebagai ASN maupun karyawan swasta, ataupun bagi mereka yang bersekolah ataupun berkuliah.
Sehingga, tambahan hari libur yang baru saja diumumkan pemerintah semestinya menambah kewaspadaan untuk kita semua. Bisa jadi, hari libur tambahan ini mengubah banyak rencana kita, yang awalnya tidak ada rencana liburan ke luar kota, eh karena libur jadi cari tiket juga.
ADVERTISEMENT
Ya tidak ada yang salah juga sih bila anda mau berlibur di rumah maupun ke luar kota, bahkan bila anda mau liburan ke luar negeri pun sah-sah saja. Namun menjadi masalah bila ternyata anda tidak punya uangnya kemudian malah “maksa”.
Waspada Tawaran Pinjaman Online!
Tawaran-tawaran pinjaman dari platform pinjaman online maupun “pay later” dari berbagai platform travel agent semakin banyak jumlahnya. Bila tidak hati-hati dan menahan diri, bukannya senang yang didapat karena liburan, tetapi pusing yang dirasakan.
Siapa yang tidak pusing dengan bunga yang dibebankan oleh pinjaman online untuk jenis pinjaman konsumsi sebesar 0,6%-0,8% per hari coba?. Bunga ini bahkan lebih besar dari bunga yang dibebankan oleh kartu kredit.
Supaya lebih jelas, dengan bunga pinjaman sebesar 0,6% per hari itu bila anda meminjam dana sebanyak Rp3,000,000,- untuk masa pinjaman 30 hari, maka yang harus dibayarkan adalahRp3,540,000,-. Mantap bukan?
ADVERTISEMENT
Bila setelah mengetahui perhitungan tersebut kemudian anda berpikir untuk menggunakan pay later yang ditawarkan oleh website atau aplikasi tempat anda mencari tiket perjalanan, maka anda pun tetap harus waspada. Bunga setiap 2.14%-4.78% per bulan siap membebani anda di masa mendatang dan anda harus siap membayarnya.
Bolehkah Menggunakan Dana Darurat?
Lalu saat ini anda bimbang, apakah akan tetap pada rencana, mengubah rencana, atau menambah rencana. Tidak mengubah atau menambah rencana, sayang kalo liburan gak kemana-mana.
Kalau mengubah atau menambah rencana ambil pinjaman, “ngeri-ngeri sedep” juga bunga-nya. Sambil mencari-cari promo dan tiket perjalanan di website dan aplikasi kesayangan lalu anda teringat satu hal, satu hal yang anda pikir menjadi sebuah jalan keluar, anda ingat masih punya sejumlah dana di rekening simpanan anda.
Simpanan yang anda siapkan untuk kebutuhan darurat, dana yang memang anda persiapkan bila terjadi sebuah hal yang darurat, yaitu kondisi yang tidak anda inginkan dan berdampak kepada keuangan. Maka pertanyaannya, apakah tambahan liburan adalah sebuah kondisi darurat bagi anda?.
ADVERTISEMENT
Liburan ya Liburan Saja
Bila memang ada uangnya tak perlu risau ataupun galau, tambahan hari libur menjadi sebuah kabar baik bagi anda dan juga keluarga, liburan ya liburan saja dengan uang yang sudah dipersiapkan dan dimiliki oleh Anda.
Bila kita berbicara tentang konsep kebutuhan dan keinginan dalam perencanaan keuangan, maka liburan merupakan satu hal yang menjadi kebutuhan bagi siapa saja. Liburan dibutuhkan untuk kesehatan mental dan jiwa agar tidak jenuh dengan rutinitas yang ada.
Namun, meski liburan adalah sebuah kebutuhan bukan berarti bisa hura-hura, perlu dibuat batasan-batasan agar tidak menjadi berlebihan dan malah membebani aspek finansial di masa depannya.
Lakukan batasan dengan perencanaan matang, tidak sulit kok, anda cukup membuat sebuah perencanaan akan kemana, berapa lama, bersama siapa saja dan berapa banyak alokasi dana yang anda punya?
Liburan juga tidak perlu ke luar kota atau ke luar negeri. Tidak perlu berutang atau menjebol dana darurat, sesederhana mengunjungi museum atau taman kota bisa jadi alternatif liburan dan bahkan lebih hemat juga untuk jadi pilihan anda.
ADVERTISEMENT
Chao!
IG: @bareyn