Konten dari Pengguna

Infrastruktur Tak Merata: Hambatan Maju Indonesia

Brayn Frans Halomoan Simanjuntak
Pelajar SMA Citra Berkat Tangerang
29 Januari 2025 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Brayn Frans Halomoan Simanjuntak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://pixabay.com/id/photos/arsitektur-bangunan-mobil-kota-1837176/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://pixabay.com/id/photos/arsitektur-bangunan-mobil-kota-1837176/
ADVERTISEMENT
Ketidakmerataan infrastruktur di Indonesia merupakan persoalan serius yang telah lama mengakar. Perbedaan yang mencolok antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antar wilayah di Indonesia, telah menciptakan jurang pemisah dalam hal akses terhadap layanan dasar seperti jalan, listrik, air bersih, dan fasilitas kesehatan. Kondisi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperlebar kesenjangan sosial. Ketidakmerataan infrastruktur berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Di daerah dengan infrastruktur yang minim, mobilitas penduduk terbatas, sehingga menghambat akses mereka terhadap pendidikan, pekerjaan, dan peluang usaha. Selain itu, kualitas hidup masyarakat juga terpengaruh, karena minimnya akses terhadap fasilitas kesehatan dan sanitasi yang layak. Dari perspektif ekonomi, infrastruktur yang buruk meningkatkan biaya logistik dan produksi, sehingga mengurangi daya saing produk dalam negeri. Beberapa faktor menyebabkan ketidakmerataan infrastruktur di Indonesia. Pertama, adanya perbedaan prioritas pembangunan antara pusat dan daerah. Kedua, keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal. Ketiga, kurangnya perencanaan yang matang dan koordinasi antar lembaga dalam pelaksanaan proyek infrastruktur. Terakhir, kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah juga menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur. Menurut saya untuk mengatasi masalah ketidakmerataan infrastruktur, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal, serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Selain itu, perlu dilakukan perbaikan tata kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur. Pemanfaatan teknologi informasi juga dapat membantu dalam mengoptimalkan pengelolaan infrastruktur dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
ADVERTISEMENT