Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kelapa Sawit, Buah yang Membuat Indonesia Berhasil Menguasai Dunia
21 November 2018 5:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Baskoro Ajie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Buah Kelapa Sawit (Sumber: Pribadi/Istimewa)
Buah kecil berwarna merah kekuningan ini ternyata memiliki andil besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani, bahkan dianggap ancaman bagi sebagian negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Melalui buah Kelapa Sawit ini Indonesia menguasai lebih dari 50 persen pasar dunia. Mungkin saat ini mayoritas kita hanya mengenal minyak kelapa sawit sebagai media memasak. Namun dengan kemajuan penelitian saat ini, buah kelapa sawit telah berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.
Menurut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP), saat ini ada ribuan produk turunan kelapa sawit yang dipakai berbagai industri dunia. Kelapa sawit dibutuhkan di berbagai produk olahan makanan, keperluan sanitasi, kosmetik, obat-obatan, susu balita, bahan bakar kendaraan, plastik, dan bahkan sisa produksinya dimanfatkan untuk pembangkit listrik.
Gambar: Penggunan Kelapa Sawit pada Susu Anak (Sumber: Presentasi Dr. Puspo Giriwono/Istimewa)
Dr. Puspo Giriwono, seorang peneliti Bio-Kimia dan Nutrisi lulusan Tohoku University Jepang, menyatakan bahwa unsur-unsur yang terdapat di kelapa sawit hampir menyerupai kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI), kecuali antibody alami yang dihasilkan seorang Ibu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebagian produk susu balita yang ada di pasaran telah menggunakannya sebagai pelengkap kandungan gizi yang dibutuhkan balita yang tidak dapat dipenuhi dari susu sapi. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa bagian ini sangat krusial bagi pertumbuhan bayi di bawah umur 3 tahun.
Indonesia, sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia (54%) dengan nilai ekspor mencapai sekitar Rp 300 triliun pada 2017, terus mendapat tekanan dari berbagai pihak. Berbagai isu didorong untuk menghambat atau menghentikan produksi kelapa sawit Indonesia. Mulai dari kerusakan lingkungan, kesehatan, pekerja anak, perusakan habitat hewan, kebakaran hutan, dan sebagainya.
Gambar: Produksi Sawit Dunia 2015 (Sumber: Presentasi BPDP/Istimewa)
Pemerintah sendiri terus melakukan berbagai perbaikan, mulai dari pembuatan standar pengelolaan dan pengawasan, perhatian kepada para petani sawit, pembuatan kesepakatan dengan negara lain, pelibatan para ahli di berbagai bidang terkait, pendanaan penelitian, pembentukan organisasi produsen sawit dunia, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun besarnya tekanan terhadap produksi kelapa sawit, saat ini 41 persen perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perkebunan rakyat dan terdapat lebih dari 15 juta orang di Indonesia yang bergantung pada buah ini. Selain itu, data BPDP juga menunjukkan bahwa sejak Agustus 2015 hingga Juni 2018, sebanyak lebih dari 6 juta kilo liter telah diproduksi untuk kebutuhan bahan bakar biodiesel dalam negeri menggantikan bahan bakar fosil, dan berhasil mengurangi efek gas rumah kaca sebesar 9 Juta Ton CO2e.
Fakta menarik lainnya, Pemerintah Colombia yang merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar ke-4 di dunia menggunakan kelapa sawit sebagai salah satu instrumen perdamaian dengan Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC) dan mengurangi jumlah produsen narkotika karena banyak yang beralih menjadi petani kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Semoga para peneliti kita terus menemukan inovasi dan terobosan baru dalam pengembangan kelapa sawit yang ramah, bermanfaat, dan berkesinambungan.