Pertaruhan Manchester United Pada Diri Lisandro Martinez

Basori Alwi
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Konten dari Pengguna
18 Juli 2022 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Basori Alwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: instagram (@lisandromartinezzz)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: instagram (@lisandromartinezzz)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teka-teki tentang masa depan Lisandro Martinez akhirnya sudah terungkap. Manchester United berhasil keluar sebagai pemenang perburuan tanda tangan Lisandro Martinez—yang sebelumnya juga diincar oleh Arsenal.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan dari Fabrizio Romano, Manchester United berhasil menebus Lisandro Martinez dengan mahar sebesar 50 juta Euro + add-ons. Dengan kontrak yang berdurasi 5 tahun plus opsi perpanjangan selama satu tahun.
Sementara itu, dari individu Lisandro Martinez itu sendiri, ia memilih Manchester United sebagai pelabuhan barunya untuk mengarungi musim 2022/2023. Erik ten Hag menjadi sosok penting mengapa Lisandro Martinez memilih Manchester United. Hal itu dikarenakan pria Belanda itu merupakan mantan pelatihnya semasa di Ajax.
Lantas, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah: apakah perekrutan ini akan menjadi good deal bagi Manchester United? Atau justru malah menjadi bad deal bagi mereka?
Untuk menilai bagaimana seorang pemain bisa menjadi good deal atau bad deal ketika ditransfer ke klub barunya perlu memperhatikan beberapa aspek penting.
ADVERTISEMENT
Pertama, kecocokan antara gaya bermain seorang pemain dengan sistem permainan yang diusung oleh sang pelatih. Kedua, persaingan antara pemain baru dengan pemain yang lama untuk memperebutkan posisinya. Ketiga, adaptasi pemain baru terhadap lingkungan yang baru, rekan setim yang baru, klub baru, dan liga yang baru.

Kecocokan Gaya Bermain Seorang Pemain dengan Sistem Permainan Sang Pelatih

Dalam aspek yang pertama ini, Lisandro memang sudah teruji kecocokannya dengan sistem permainan yang diusung oleh Ten Hag. Bahkan, ketika masih di Ajax, baik itu Ten Hag maupun Lisandro berhasil menorehkan tinta emas di masing-masing CV-nya. Keduanya berhasil membantu Ajax dalam menjuarai Eredivisie sebanyak 2x, Piala KNVB 2X, dan satu kali menjuarai Johan Cruyff Shield.
ADVERTISEMENT
Di bawah sistem permainan Erik ten Hag di Ajax, Martinez menjadi pilihan utama untuk mengisi pos bek tengah-kiri. Martinez merupakan seorang pemain bertahan yang memiliki visi yang baik. Alih-alih melakukan tekel, dia cenderung menunggu jalur bola yang lewat untuk memutuskan aliran bola lawan.
Menurut catatan Whoscored, sepanjang musim 2021/2022 Martinez berhasil mencatatkan 2 tackles per game, 1.9 interceptions per game, dan 2.8 clearances per game. Selain itu, walaupun hanya memiliki tinggi 175 cm, Martinez mampu merangkum angka 3.3 untuk kemenangan duel udara di setiap game.
Untuk urusan aerial duels, Martinez memang memiliki angka yang tinggi. Hal itu karena ia melakukannya di Eredivisie yang cenderung memainkan permainan bola bawah. Berbeda halnya dengan Liga Premier Inggris yang dimana permainan bola atas lebih mendominasi. Oleh karena itu, tidak elok rasanya jika memberikan beban tugas kepada Martinez untuk memenangkan setiap duel udara di setiap pertandingannya di Liga Premier nantinya. Perlu adanya pemain pendamping yang secara physical lebih baik ketimbang Martinez untuk memenangkan duel udara, seperti Maguire, Lindelof, atau Varane.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu, atribut defensif dari Martinez tidak tergolong kedalam kelas yang elit. Namun, hal itu tertutupi dengan kemampuannya dalam menguasai bola yang sangat baik. Tak heran jika Fbref menempatkannya sebagai bek teratas dalam urusan operan sukses, operan progresif, assist, operan kunci, dan operan ke sepertiga akhir lapangan.
Hal ini menunjukkan jika Martinez merupakan bek yang kreatif. Pemain berusia 24 tahun itu berhasil melakukan 1.38 shot creating actions (SCA) per 90 menit. Martinez juga menempati posisi kesepuluh diantara jajaran pemain terbaik dalam expected threats (xT). Metrik xT merupakan sebuah parameter untuk mengukur seberapa berbahayanya pemain di berbagai bagian lapangan. Walaupun sebagai seorang bek, Martinez mengungguli rekan setimnya di Ajax, yaitu Antony dan Bruma, dalam urusan xT.
ADVERTISEMENT
Kemampuannya dalam memegang bola itulah yang menjadikannya pemain favorit Ten Hag untuk mengisi pos pertahanan di depan penjaga gawang. Erik ten Hag menyukai kemampuannya dalam mengalirkan bola ke depan dengan umpan pendek dan panjangnya yang terukur.
Selain pemain yang berposisi sebagai bek tengah-kiri, Martinez juga dinilai mampu mengisi pos bek sayap kiri dan gelandang bertahan. Versatilitas Martinez ini juga bisa memberikan keuntungan kepada United jika gagal mendatangkan Frenkie de Jong yang direncanakan mengisi pos gelandang bertahan nantinya.
Pasalnya, jika mengacu pada musim kemarin, pos gelandang bertahan United dinilai pos yang paling bermasalah. McTominay dan Fred yang biasa dipasang di posisi tersebut dinilai belum cocok untuk memerankan peran sebagai gelandang bertahan. Akibatnya, permainan lini tengah United tidak bisa bersaing dengan tim terbaik di Liga Premier karena kurangnya kehandalan dalam penguasaan/resistensi pressing lawan, kurangnya kemampuan dalam melakukan progresi bola dan membuat peluang, dan kurangnya efektivitas dalam penguasaan bola.
ADVERTISEMENT
Dengan kemampuan passing dan ketahanan terhadap pressing lawan yang baik, Martinez bisa dimanfaatkan oleh Ten Hag dan United untuk mengisi kekosongan pada pos gelandang bertahan untuk menutup lubang yang selama ini menjadi masalah dalam permainan United di lapangan.

Persaingan Sang Pemain Baru dengan Pemain Lama

Kedatangan Martinez ke skuad United untuk musim depan akan memberikan persaingan di lini pertahanan United yang sebelumnya sudah diisi oleh Harry Maguire, Raphael Varane, Victor Lindelof, Eric Bailly, Phil Jones, dan Axel Tuanzebe.
Seiring dengan kabar kedatangan Martinez yang sudah rampung, kabar kepergian pemain yang jarang dapat menit bermain seperti Eric Bailly, Phil Jones, dan Axel Tuanzebe juga mencuat ke permukaan.
Dengan adanya kabar tersebut bukan berarti posisi Martinez akan tetap terjamin. Persaingan antar pemain bertahan United akan tetap menyala.
ADVERTISEMENT
Jika Martinez gagal menjaga konsistensinya dalam berkompetisi. Maka, jangan heran jika label pemain bertahan favorit Ten Hag yang selama ini ia pegang di Ajax akan hilang di United.

Adaptasi Pemain Baru dengan Liga yang Baru

Liga Premier Inggris memiliki perbedaan dengan Eredivisie. Liga Premier memiliki intensitas dan tempo yang lebih tinggi ketimbang Eredivisie. Hal itu juga diungkapkan oleh Daley Blind yang merupakan mantan rekan setim Martinez di Ajax—yang juga pernah berseragam United.
Dalam wawancaranya dengan Inside United, Blind menyebut: “Perbedaan besarnya adalah Liga Premier dimainkan dalam tempo yang jauh lebih cepat.”
Maka dari itu, Martinez perlu menyesuaikan diri dengan intensitas dan tempo tinggi yang biasa dimainkan oleh para klub Liga Premier.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, biarkan waktu yang akan menjawab. Entah cepat atau lambat, Martinez butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, budaya baru, klub baru, rekan setim yang baru, dan atmosfer liga yang baru.
Kembali kepada pertanyaan awal, akankah Martinez bisa menjadi good deal bagi United? Atau justru malah sebaliknya? Setidaknya, hal tersebut patut untuk dinantikan.