Sepak Bola Kulusevski di Tottenham Hotspurs

Basori Alwi
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Konten dari Pengguna
9 Agustus 2022 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Basori Alwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Instagram (@dejan.k10)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Instagram (@dejan.k10)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pekan pertama Liga Premier Inggris telah usai. Kemenangan Manchester City atas West Ham menjadi laga penutup dari pekan pertama Liga Inggris di musim 2022/2023.
ADVERTISEMENT
Dalam pekan pertamanya, Liga Inggris sudah menyajikan beberapa momen penting. Ada yang bikin fans menjadi kagum, ada juga yang bikin fans menjadi kalut.
Mulai dari momen Haaland dan Nunez yang masing-masing mencetak debut golnya di Liga Inggris untuk memperebutkan gelar top skorer liga, kekalahan Manchester United atas Brighton di Old Trafford, hingga performa menjanjikan Tottenham Hotspurs di tangan Antonio Conte.
Performa yang menjanjikan itu ditunjukkan oleh Spurs ketika melibas Southampton dengan skor telak, 4-1. Kemenangan ini membuat tim asuhan Antonio Conte memuncaki klasemen sementara Liga Inggris.
Sebelum Spurs membuka keran gol, Ward-Prowse justru mencuri gol terlebih dahulu pada menit 12. Tak lama, Sessegnon berhasil menyamakan kedudukan di menit 21, hingga akhirnya Eric Dier mencetak gol 15 menit sebelum turun minum guna mengunci keunggulan di babak pertama.
ADVERTISEMENT
Alih-alih sedang berusaha mengejar ketertinggalan, Mohammed Salisu justru mencetak gol ke gawangnya sendiri yang mengakibatkan Spurs memperjauh jarak dari ketertinggalan. Tiga menit berselang, giliran Dejan Kulusevski yang mencetak gol terakhir pada laga tersebut.
Dejan Kulusevski memang menunjukan tajinya pada pertandingan itu. Tak hanya mencetak gol, pemain asal Swedia ini juga berhasil memberi assist kepada Ryan Sessegnon. Berdasarkan laman dari FOTMOB, Kulusevski juga mencatat angka persentase yang tinggi dalam urusan umpan yang akurat, yaitu 92% dari 39 umpan yang ia berikan sepanjang 86 menit bermain. Selanjutnya, ia juga berhasil menciptakan peluang sebanyak tiga kali.
Tak heran, jika FOTMOB memberikan rating sebesar 8.8 kepada Kulusevski yang menjadikannya pemain yang memiliki rating paling tinggi diantara pemain lainnya yang ada di lapangan. Mengingat kontribusi yang ia berikan kepada Spurs cukup apik dalam pertandingan kontra Southampton.
ADVERTISEMENT
Sementara dari Squawka, Kulusevski mencetak angka fantastik dalam urusan tackles (4), chances created (3), crosses (3), dua tembakan ke gawang, dan dilengkapi dengan satu gol dan satu assist kontra Southampton beberapa hari yang lalu.

Gaya Bermain Dejan Kulusevski

Dejan Kulusevski didatangkan oleh Spurs dari Juventus dengan status pinjaman hingga musim panas mendatang. Pemain kelahiran tahun 2000 ini biasa beroperasi sebagai gelandang sayap kanan, gelandang serang, hingga gelandang tengah.
Pemain yang memiliki nama panggilan Shady ini juga memiliki kekuatan utama pada kaki kirinya. Berkat kemampuan mengolah bola dengan kaki kirinya, Kulusevski bisa menjadi ancaman bagi tim lawan dari sayap kanan.
Pergerakannya yang menusuk ke tengah mampu menciptakan huru hara bagi pertahanan tim lawan. Melalui pergerakannya itu, ia bisa memaksimalkan kaki kirinya untuk menciptakan peluang dengan memberikan umpan kepada rekan setimnya, atau ia bisa mengeksekusi peluangnya sendiri dengan melesakkan tembakan curl ke tiang jauh khas penendang kaki kiri lainnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sebagai seorang winger, Kulusevski juga dinilai mampu mengisi peran pemain nomor 10. Ketika masih dalam masa peminjaman di Parma, ia kerap mengisi pos tersebut di belakang dua penyerang dalam formasi 4-4-2 diamond.
Kemampuannya mengolah bola dalam ruang sempit dengan menciptakan umpan kombinasi dengan rekan setimnya, serta diiringi dengan kemampuan pergerakan tanpa bola dan kemampuan third man run-nya yang sama baiknya dinilai mampu membongkar pertahanan lawan—terutama membongkar garis pertahanan lawan yang rendah dengan jarak antar pemain yang rapat.
Di Spurs, Conte menilai jika Kulusevski bisa menjadi unsur penting dalam aspek penyerangan timnya. Bersama dengan Son dan Kane, ketiganya bisa membentuk trisula yang mematikan.
Dalam formasi 3-4-3 yang diusung Conte di Spurs, Kulusevski kerap bergerak ke tengah untuk menerima umpan langsung dari double pivot, dan membuka ruang bagi bek sayap untuk bergerak maju dan menarik bek sayap lawan sehingga menciptakan ruang diantara bek sayap lawan dengan bek tengah lawan. Kemudian, Kulusevski mempunyai opsi untuk mengumpan ke celah tersebut dan memberikan peluang kepada rekan setimnya—Son atau Kane yang mengisi celah tersebut.
ADVERTISEMENT
Opsi yang menarik lainnya adalah, dengan Kane sebagai penerima langsung dari double pivot. Turunnya Kane ke tengah membuat bek lawan terpaksa mengikuti pergerakannya, sehingga menciptakan ruang di garis pertahanan lawan. Lalu, antara Son atau Kulusevski akan bergerak ke tengah untuk mengisi celah tersebut, dan memberikan ancaman kepada gawang lawan.
Walaupun tidak memiliki kecepatan seperti Son Heung-Min, Kulusevski dianugerahi kontrol bola yang menawan dengan sedikit bumbu tipuan di setiap kontrol bolanya. Oleh karena itu, Kulusevski bisa mengeksekusi duel 1v1 dengan bek lawan dengan baik.
Langkah Spurs di jendela transfer musim dingin Januari 2022 dengan mendapatkan Kulusevski dinilai sangat cermat. Hal itu terlihat bagaimana kontribusinya selama berseragam Spurs.
Menurut Squawka, sepanjang tahun 2022 ini, Kulusevski telah menciptakan sembilan assist, dan menasbihkan dirinya sebagai pemberi assist terbanyak di Liga Inggris. Lebih gemilangnya lagi, Kulusevski hanya kalah dari Ousmane Dembélé (11) dan Lionel Messi (10) sebagai pencetak assist terbanyak di lima liga top Eropa sepanjang 2022.
ADVERTISEMENT
Melihat performanya bersama Spurs saat ini merupakan sebuah pernyataan jika potensi Kulusevski bukan lagi sebagai barang pinjaman kepada tim lainnya—mengingat ia selalu dipinjamkan sejak masih bermain di Atalanta. Dejan Kulusevski kini sudah siap bersaing untuk merebut posisi di tim utama, baik itu di Spurs atau di Juventus nantinya.