Begini Ganjar Pranowo Mengembangkan Desa agar Jadi Kekuatan Ekonomi Baru

Kresna Suwardi
Penyuka wayang mahabharata
Konten dari Pengguna
17 Mei 2018 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kresna Suwardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Begini Ganjar Pranowo Mengembangkan Desa agar Jadi Kekuatan Ekonomi Baru
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ganjar Pranowo memberikan penekanan khusus atas pembangunan desa. Petahana ini melihat bahwa desa adalah kekuatan ekonomi baru. Dengan memperhatikan pembangunan desa, berarti ia telah memberikan perhatian besar bagi kemajuan Jawa Tengah melalui pengembangan ekonomi pinggiran dan kesejahteraan masyarakat pinggiran.
ADVERTISEMENT
Desa memiliki banayak potensi yang unik. Potensi-potensi itu harus dilihat secara jeli oleh pemimpin apabila menginginkan pembangunan kian menyebar di mana-mana dan agar kesejahteraan terdistribusikan dengan baik. Keberpihakan Ganjar Pranowo dalam ikhtiarnya membangun pedesaan ini sejalan dengan amanah Nawacita Presiden Joko Widodo yang gencar membangun Indonesia dari pinggiran.
Pembangunan dari pinggiran ala Ganjar Pranowo – yang sejalan dengan nawacita Jokowi – adalah ikhtiarnya untuk mengubah paradigma pembangunan. Jika selama ini secara mainstream pembangunan selalu diartikan sebagai pembangunan dari pusat ke daerah yang dikenal dengan sentralisasi maka paradigm baru menggantikannya yakni paradigm desentralisasi yakni pembangunan yang berfokus pada daerah-daerah sehingga lebih menyebar di mana-mana.
Begini Ganjar Pranowo Mengembangkan Desa agar Jadi Kekuatan Ekonomi Baru (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam pembangunan yang tak lagi terpusat, Ganjar Pranowo memahami bahwa tiap daerah (lebih kecil lagi tiap desa) memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda. Maka pembangunan yang dicanangkan Ganjar Pranowo adalah pembangunan yang memperhatikan keunikan-keunikan daerah.
ADVERTISEMENT
Desa sebagai Ujung Tombak Perekonomian
Ganjar Pranowo mengambil pedesaan sebagai fokus pembangunan di Jawa Tengah dengan pertimbangan-pertimbangan yang elegan.
Pertama, desa adalah unit pemerintahan terkceil yang memiliki potensi perekonimian sangat besar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Yang demikian itu harus diberdayakan dan dioptimalkan. Sebab dengan cara itu, potensi untuk mengentaskan kemiskinan sangat besar.
Kedua, perhatian besar kepada desa-desa juga bisa dibaca sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya. Jika selama ini, rakyat desa tidak terlalu merasakan peran dan kehadiran negara – dengan segala programnya – dalam melayani rakyat desa, cara Ganjar Pranowo justru sebaliknya bakal memperkuat kesadaran rakyat tentang keberadaan negara, tentang perasaan mereka dilayani oleh negara melalui pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
Di Jateng, Ganjar Pranowo keberhasilan membangun desa terlebih dengan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes bila dikelola dengan baik maka tentu saja dapat mendorong program pembangunan desa. Dengan BUMDes yang terkelola dengan baik, Ganjar meyakini bahwa perekonomian desa akan terdongkrak dan memberikan sumbangsih besar bagi kesejahteraan rakyat desa.
Ganjar memberikan contoh dan juga mengapresiasi beberapa pembangunan desa yang berhasil di Jawa Tengah. Misalnya pengelolaan BUMDes Tirta Mandiri yang ada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo. Pengelolaan BUMDes tersebut (terbukti) berhasil dan dapat mendongkrak miliaran rupiah. BUMDes tersebut mendorong kemajuan desa melalui sejumlah bidang usaha yang dikelolanya.
BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok bergerak di beberapa bidang meliputi bidang pariwisata, pertanian, kuliner, perikanan, toko desa dan simpan pinjam. Hingga saat ini telah mampu mendongkrak perekonomian desa.
ADVERTISEMENT
Dengan memperhatikan keberhasilan pembangunan desa seperti ini di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meyakini perlahan desa-desa di Jawa Tengah dapat berbenah dengan belajar dari desa-desa yang lain. Tentu saja adalah Ganjar Pranowo – sebagai Gubernur Jawa Tengah (semoga terpilih lagi) – yang tentu memantau dan mengarahkan agar otonomi daerah berjalan dengan baik.