Anggota DPR Kaget Isi Kontainer Limbah Hilang Sebelum Direekspor

BATAMNEWS
Inspirasi Kita Semua
Konten dari Pengguna
23 Juli 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BATAMNEWS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dasmond saat meninjau beberapa bagian kontainer yang isinya diduga hilang. (Foto: Yogi/Batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Dasmond saat meninjau beberapa bagian kontainer yang isinya diduga hilang. (Foto: Yogi/Batamnews)
ADVERTISEMENT
Batam - Anggota Komisi III DPR-RI kaget beberapa isi di dalam kontainer yang di tahan Bea Cukai hilang, Selasa (23/7/2019). Padahal limbah bahan baku plastik bercampur B3 dan sampah itu akan direekspor ke negara asal karena dinilai tak layak dan melanggar aturan.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu tepat ketika Wakil Ketua Komisi III DPR-RI Desmond J Mahesa datang bersama rombongan melakukan peninjauan di tempat penyimpanan kontainer berisi sampah di Pelabuhan Batu Ampar. Desmond datang sekitar pukul 10.00 wib.
Desmond meninjau kontainer didampingi para penyidik, Bea Cukai, DLH, Polda Kepri, Kejati Kepri dan beberapa pejabat lainnya.
Beberapa kontainer dibuka pihak Bea Cukai disaksikan Anggota DPR-RI Kepri yang lain. Salah satu kontainer yang dibuka milik perusahaan PT Royal.
Pada kontainer ke-tiga milik perusahaan yang sama ditemukan bagian sampah di dalam kontainer diduga berkurang. Terlihat pada bagian sudut kanan kontainer ada bagian kosong.
"Kok ada yang hilang," kata Desmond melihat kondisi kontainer tersebut.
Tampak beberapa Anggota DPR-RI lain juga bereaksi. Desmond yang berada di bagian depan langsung meminta penyidik Polri untuk mengetahui hal tersebut. "Penyidik polri mana, tolong perhatikan ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Bea Cukai Batam Susila mengaku tidak mengetahui detail tentang adanya bagian sampah plastik yang kosong. "Nanti kita lihat, saya ngak bisa hafal semuanya," kata Susila.
Begitu juga pihak Kabid Penindakan DLH Kota Batam Noviandra mengaku akan membahas kondisi ini lebih lanjut. "Nanti kita bicarakan," kata Novi kepada Batamnews.co.id usai peninjauan.
Tidak hanya satu kontainer yang satu sisinya kosong. Beberapa kontainer lagin juga terjadi hal yang sama.
Dasmond mengatakan, kunjungan pihaknya ke Batam meninjau langsung limbah plastik tersebut. DPR-RI melihat secara keseluruhan cara penanganan kasus tersebut baik koordinasi Bea Cukai, Polri dan KLH.
"Ini yang kita soroti, nanti akan dibicarakan kondisi koordinasi penegak hukum kita, yang jelas ini sudah mengambarkan," katanya kepada awak media.
ADVERTISEMENT
Selain kaget melihat kondisi sampah ada yang hilang. DPR-RI juga sempat meradang karena mereka mengetahui beberapa sampah yang ada di kontainer tidak secara menyeluruh diuji. Apalagi ketika pihak DLH Kota Batam tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan mereka.
"Saya ini mantan Direktur Walhi, seharusnya sampah ini secara detail DLH harus paham kemana perginya, untuk apa," kata Dasmond di depan Kabid Penindakan DLH Kota Batam.
Bahkan lebih lanjut Dasmond mengatakan, akan memangil pihak Kementerian Lingkungan Hidup untuk membicarakan persoalan tersebut. "Jangan dibilang sampah saja, ya saya tau ini sampah, tetapi bagaimana proses setelah ini, bahayanya kesehatan seperti apa," kata Dasmond.
Setidaknya dari 65 kontainer diduga berisi sampah plastik yang diimpor ke Batam diduga mengandung limbah B3. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bea Cukai, hasilnya 49 kontainer yang bermasalah sehingga harus direekspor.
ADVERTISEMENT
(tan)
*Baca berita lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id