Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Arman Depari Pimpin Penggerebekan Pabrik Ekstasi
18 Januari 2018 13:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebuah industri rumah tangga ekstasi digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN). Penggerebekan dipimpin Deputi Berantas BNN Irjen Arman Depari pada Rabu (17/1/2018) di Komplek perumahan Alam Raya kecamatan Benda Kodya Tangerang
ADVERTISEMENT
Dalam penggrebekan tersebut ditemukan clasdentine lab ekstasi dengan barang bukti sebanyak 11.000 butir, 2 alat mesin cetak ekstasi elektrik/automatis, beberapa jenis bahan baku serbuk yang siap cetak dan mengandung Methamphetamine. Timbangan 3 biji, bahan kimia berupa serbuk 10 jenis dalam wadah kaca, alat press plastik 1, blender 4 biji, sim card perdana 47 biji, alat pengaduk, tool logo 5 buah, Hand phone 11 biji, vacum cleaner kecil 1 buah.dan peralatan lainnya.
"Sebuah lokasi di Komplek perumahan Alam Raya kecamatan Benda Kodya Tangerang kita grebek dan banyak kita temukan 11.000 butir, 2 alat mesin cetak xtc elektrik/ automatis, beberapa jenis bahan baku serbuk yang siap cetak dan mengandung Methamphetamine. Timbangan 3 biji, bahan kimia berupa serbuk 10 jenis dalam wadah kaca, alat press plastik 1, blender 4 biji, sim card perdana 47 biji, alat pengaduk, tool logo 5 buah, Hand phone 11 biji, vacum cleaner kecil 1 buah.dan peralatan lainnya, "ujar Irjen Pol Arman Depari kepada batamnews.co.id, Kamis (18/1/2018)pagi.
ADVERTISEMENT
Arman menuturkan, dari penggrebekan tersebut, berhasil mengamankan Lauw Hanto (48)
sebagai pengendali dan pengolah bahan baku serta Anyiu alias Johan (33) sebagai pencetak tablet.
"Kita mengamankan Lauw Hanto (48) sebagai pengendali dan pengolah bahan baku serta Anyiu alias Johan (33) sebagai pencetak tablet, "terang perwira tinggi yang dikenal banyak berhasil membongkar jaringan narkotika internasional tersebut.
Arman menambahkan, dari pengakuan tersangka sudah beroperasi 4 bulan dan sekali cetak 1 hari mampu buat 7 ribu butir.
"Aksi mereka sudah beroperasi 4 bulan dan sekali cetak 1 hari mampu buat 7 ribu butir.,"tegas Arman.
Selain itu sambung Arman, diduga otak jaringan Niko yang saat ini ditahan lapas Cikarang Bekasi.
ADVERTISEMENT
"Otak jaringan Niko yang saat ini ditahan lapas Cikarang Bekasi," kata dia. (jim)
Berita ini terbit pertama kali di batamnews.co.id baca di sini