Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Bongkahan Es Sebesar Kelapa Jatuh dari Langit Gegerkan Kampung Mantrush
6 Desember 2018 16:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Kamis 06 Desember 2018, 15:32 WIB
Bintan - Kampung Mantrush Batu 18 Desa Toapaya Selatan, Kecamatan Toapaya digegerkan dengan jatuhnya bongkahan es batu sebesar buah kelapa dari langit, Rabu (5/12/2018) sore.
ADVERTISEMENT
Bongkahan es batu itu menghantam atap rumah warga RT 004/RW 013, Rasid. Akibatnya atap itu berlubang dengan diameter sekitar 50 centimeter (cm).
Saksi mata, Sugino (26) mengaku usai hujan turun deras disertai badai petir reda. Dia melihat benda yang terjatuh dari langit dengan sangat laju. Dari jauh terlihat benda itu berwarna hitam.
"Kejadian itu ba'da Asar. Pas saya berada di luar rumah, tiba-tiba saja ada benda turun melaju dari atas langit berwarna kehitaman," ujarnya, Kamis (6/12/2018).
Benda itu terjatuh tepat di atas rumah Rasid yang berada di depan rumahnya. Ketika itu juga dia melihat benda itu dengan jarak dekat lalu mengambilnya.
"Es itu sudah jadi serpihan. Warnanya bermacam-macam ada merah, kuning dan lainnya. Baunya agak anyir atau amis dan pas disentuh terasa dinginnya melebihi es dari kulkas," katanya.
ADVERTISEMENT
Dede Hadi, Rasid bersama tetangganya menunjukkan atap yang pecah dan lokasi jatuhnya bongkahan es dari langit.
Adik kandung pemilik rumah, Dede Hadi mengatakan kejadian itu sempat mengejutkan penghuni rumah. Sebab bongkahan es batu itu mengantam atap rumah abangnya yang saling berhadapan dengan rumahnya.
"Istri dan mertua saya di rumah. Mereka berdua terkejut dan terperanjat ketika mendengar suara seperti bom meledak. Pas dicek ternyata itu suara hantaman bongkahan es batu itu ke atap genteng," sebutnya.
Usai menghantam atap genteng, bongkahan es batu itu pecah sehingga berbentuk serpihan-serpihan kecil. Baunya sangat amis dan warnanya kemerahan seperti darah.
"Es batu itu kita biarkan saja, tak lama kemudian mencair. Cuma sampai saat ini kita masih bingung, karena fenomena ini baru kali ini terjadi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
(ary)
*Baca berita lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id