Konten Media Partner

Delapan Dokter Tangani Operasi Tumor Otak Elandra Dwiguna

2 Juli 2019 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dirut RSUD M Sani memberikan siaran keterangan pers usai operasi tumor otak terhadap Elandra Dwiguna, didampingi Kadinkes, dan tim dokter bedah.
zoom-in-whitePerbesar
Dirut RSUD M Sani memberikan siaran keterangan pers usai operasi tumor otak terhadap Elandra Dwiguna, didampingi Kadinkes, dan tim dokter bedah.
Karimun - Elandra Dwiguna (23) pasien tumor otak telah selesai dioperasi tim dokter bedah syaraf di RSUD Muhammad Sani, Karimun, Kepulauan Riau pada Senin (1/7/2019). Proses operasi berlangsung selama 4 jam.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya ada delapan dokter yang terlibat dalam proses operasi anak dari Eli Kristianto (59), pria penjaga musala yang sempat mencoba menjual ginjalnya demi mendapatkan biaya untuk mengobati Elandra.
Direktur RSUD Muhammad Sani, Zulhadi mengatakan Elandra akhirnya dioperasi di rumah sakit tersebut setelah sebelumnya sempat direncanakan hendak dirujuk ke rumah sakit di Batam.
"Kita memang awalnya ingin merujuk ke Batam. Tapi, setelah kita berkoordinasi, operasi telah kita lakukan di Rumah Sakit kita di Karimun," kata Zulhadi.
Dokter ahli syaraf, dr Andi Nugraha Sendjaja yang ikut dalam operasi terhadap Elandra menyebutkan peralatan di RSUD HM Sani cukup memadai.
"Operasi syaraf ini, merupakan pertama kali kita lakukan di Karimun. Karena, dokter dan peralatan sekarang kita sudah miliki," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selama operasi, kondisi pasien tergolong normal dan tidak drop. Bahkan, operasi tumor otak yang dikukan juga berjalan dengan lancar tanpa ada halangan. Operasi dilakukan sejak pukul 11.10 WIB, dan selesai sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kita mulai dari pukul 11.10, dan selesai sekitar jam 3 sore ini. Selama operasi, berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang dihadapi," ujar Andi.
Saat ini, Elandra masih dalam masa kritis pasca dilakukannya operasi namun dinilai masih stabil.
"Saat ink masa kritis untuk pemulihan pasien. Untuk waktu pemulihan, itu tidak bisa kita tentukan," ucap Andi.
Namun, pasien tersebut dalam pengawasan dan perawatan yang intensif. Setiap perkembangan akan selalu dilaporkan.
Sebelumnya, aksi 'obral' ginjal seorang bapak di Karimun, Eli Kristianto (59) menjadi perhatian Polda Kepri. Pria paruh baya itu berniat menjual ginjalnya untuk mencari biaya pengobatan sang anak Elandra Dwiguna (23) yang terkena tumor otak.
ADVERTISEMENT
Baca: Pria Karimun Jual Ginjal Demi Obati Anak yang Sakit Tumor Otak
Komersialisasi ginjal atau organ tubuh lainnya di Indonesia merupakan pelanggaran hukum, namun kepanikan tampaknya sedang melanda Eli kala itu. Ia memampang tulisan yang ditulis dalam selembar karton dan berdiri di pintu Pelabuhan Karimun.
(aha)
*Baca berita lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id