Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Dibanding Batam, Harga Minyak Tanah Non-subsidi di Karimun Lebih Mahal
13 Maret 2019 14:57 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
ADVERTISEMENT
Karimun - Keberadaan minyak tanah (mitan) subsidi di Kabupaten perlahan mulai dikurangi. Langkah ini seiring dengan penerapan kebijakan konversi ke bahan bakar gas.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, mitan di Karimun tak hilang. Pemerintah setempat tetap akan mengadakan mitan non-subsidi, terhitung mulai April mendatang.
Kepala Dinas Perdangangan Koperasi, UKM dan ESDM Karimun Muhammad Yosli mengatakan harga minyak tanah non-subsidi tersebut harga lebih mahal.
"Nanti Pertamina yang akan menetapkan harganya. Mungkin di atas harga minyak tanah non-subsidi di Batam yang kisaran Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu, karena akan dihitung biaya transportasi dan Batam itu FTZ," kata Yosli, Rabu (13/3/2019).
Selain sektor rumah tangga dan pedagang kecil yang masih membutuhkan minyak tanah, para nelayan juga sangat tergantung pada bahan bakar ini.
Pemerintah juga sudah berusaha meminta BP Migas dan Pertamina untuk tidak melakukan pengurangan mitan non-subsidi.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, karena sudah merupakan kebijakan yang tidak bisa dilakukan revisi karena konversi mitan ke gas telah diberlakukan sejak akhir Desember 2018 lalu.
(aha)
*baca berita lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id