Konten Media Partner

Disdik: Gadis Tak Senonoh Rayakan Kelulusan di Karimun Bukan Siswi SMA

20 Mei 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Disdik Kepri, Muhammad Dali (Foto:Yogi/Batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Disdik Kepri, Muhammad Dali (Foto:Yogi/Batamnews)
Tanjungpinang - Berdasarkan penelusuran Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri, didapati bahwa siswa yang merayakan kelulusan tak senonoh di Kabupaten Karimun beberapa waktu lalu, bukanlah siswa SMA. Tapi gadis yang menyamar menjadi siswa SMA.
ADVERTISEMENT
Kepala Disdik Kepri, Muhammad Dali menjelaskan, sebelumnya gadis itu memang belajar di SMA yang merayakan kelulusan. Tapi, menjelang masuk kelas XI (11), ia keluar dan pindah ke sekolah lain di Karimun.
Kabarnya gadis itu pindah ke SMK di Karimun. Namun setelah dicari tau lebih dalam, gadis berambut pendek itu merupakan siswa salah satu sekolah agama (MA) di Karimun. Dali pun tidak bisa berkomentar banyak, pasalnya siswi MA merupakan tangungjawab Kanwil Kemenag.
"Itu bukan siswi SMA, jadi dia menyamar jadi siswa," kata Dali kepada Batamnews.co.id, belum lama ini.
Ia juga mengatakan, setelah video tak senonoh itu beredar, pihaknya bersama kepolisian langsung menelusuri. "Dan sekarang sudah ditangani kepolisian, saya tidak bisa berkomentar lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, yang terjadi di Karimun adalah euforia anak-anak. "Padahal sudah selesai pengumuman, mereka kembali ganti baju dan lakukan coret-coretan. Siswi yang terekam video itu meskipun tidak sekolah disana, tetapi dia diajak kawannya mungkin, jadi euforia," ucap Dali.
Ia menyayangkan tindakan perayaan kelulusan itu mesti terjadi. Padahal Disdik sudah membuat aturan seketat mungkin agar tidak terjadi hal seperti itu.
"Perintahnya diumumkan jam 10.00 WIB, tetapi agar tidak terjadi perayaan berlebihan kita pindahkan jam nya ke 16.00 WIB, agar waktu sedikit karena buka puasa," sebutnya.
Tetapi tetap hal tersebut terjadi di Karimun. Dali juga mengaku tidak bisa memberikan sanksi karena hal itu hanya sebatas imbauan. Selain memperketat waktu, pihaknya juga membuat aturan siswa yang menerima kelulusan supaya berpakaian baju kurung dan batik.
ADVERTISEMENT
"Yang penting kita sudah lakukan maksimal mungkin," katanya.
Dali berharap kejadian serupa tidak terjadi dimasa yang akan datang.
(tan)
*Baca berita lainnya di Batamnews.co.id