Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
Dua Pelajar SD di Bintan Berhasil Lolos dari Tangan Penculik
15 Februari 2018 10:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Dua pelajar Kelas 4 SD Kelurahan Gunung Lengkuas, Ed dan Sn menjadi korban percobaan penculikan di Jalan Nusantara Batu 18, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Rabu (14/2/2018).
ADVERTISEMENT
"Kejadiannya lepas pulang sekolah. Tapi kedua korban berhasil meloloskan diri dan sekarang masih trauma," ujar Aldi rekanan keluarga korban kepada Batamnews.co.id.
Kedua korban mengaku kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu mereka hendak pulang ke rumahnya di Jalan Bangun Rejo, Batu 18, Kelurahan Gunung Lengkuas dengan berjalan kaki.
Setibanya di Depan Kantor Pertanian Bintan, tiba-tiba saja datang kendaraan bermotor yang ditumpangi dua orang dewasa yang tak dikenal (pelaku-red). Lalu, satu diantara pelaku turun dan memaksa kedua korban naik motor tersebut.
"Tanpa basa basi pelaku menghampiri kedua korban. Lalu, korban ditarik dan diangkat ke atas motor. Satunya di bagian depan dan satunya lagi di bagian tengah," katanya.
Ketika pelaku hendak memacu gas motornya. Korban yang duduk dibagian depan menggigit tangan pelaku. Sedangkan yang di bagian tengah memberontak sekuat tenaga.
ADVERTISEMENT
Akibatnya motor yang ditumpangi pelaku hendak jatuh. Dalam situasi itulah, kedua korban berhasil melepaskan diri dan kabur sambil berteriak.
"Karena pelakunya menahan motor agar tidak jatuh. Korban langsung memanfaatkan untuk melepaskan diri. Karena korban berteriak, pelakunya kabur ke arah Kijang," jelasnya.
Rencananya, orang tua kedua korban akan melaporkan kejadian ini ke pihak sekolahan. Dengan harapan pihak sekolahan bisa menanggapi secara langsung permasalahan ini. Kemudian juga bisa menjadi dasar agar sekolahan bisa lebih ketat dalam pengawasan.
"Saya sudah menawarkan kepada orang tua korban membuat laporan resmi ke polisi. Sebab masalah ini sudah unsur pidana penculikan. Namun mereka tidak mau karena takut anaknya dipermasalahkan," ucapnya. (ary)
Berita ini terbit pertama kali di batamnews.co.id baca di sini
ADVERTISEMENT