Gubernur Kepri Minta RUU Daerah Kepulauan Segera Disahkan

Konten Media Partner
10 September 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bertemu dengan pimpinan DPD membahas RUU Daerah Kepulauan di Batam. (Foto: Sutana/batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bertemu dengan pimpinan DPD membahas RUU Daerah Kepulauan di Batam. (Foto: Sutana/batamnews)
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Gubernur Kepulauan Riau berharap Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI segera menyelesaikan RUU Daerah Kepulauan.
ADVERTISEMENT
Ansar Ahmad mengatakan RUU ini akan memberikan formula yang adil untuk pembangunan, bagi daerah yang luas wilayahnya adalah lautan.
"Karenanya kami sangat mengharapkan RUU Daerah Kepulauan cepat selesai dan segera bisa diundangkan," kata Ansar saat pertemuan bersama Pimpinan dan Anggota DPD RI di Restoran Golden Prawn Bengkong Batam, Rabu (8/9/2021) malam.
Dikatakan Ansar, Kepri sendiri memiliki lebih dari 2.408 pulau, dengan 22 pulau yang wilayahnya terluar dan berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Untuk 22 pulau terluar tersebut, Pemprov Kepri tengah mengusahakan pembuatan sertifikat nama atas pulau pulau tersebut.
Baru setelah itu terus membangun pulau pulau luar tersebut. Meski diakui, mengembangkan pulau-pulau terluar tersebut bukan hal yang mudah. Terlebih bila dikaitkan dengan kebutuhan anggaran untuk pembiayaan.
ADVERTISEMENT
Karenanya sebagai daerah kepulauan, Kepri sangat membutuhkan dukungan pusat, terkait pembagian dana bagi hasil dari pusat atas daerah kepulauan, tentunya dengan menghitung semua potensi yang memang sebagain besar wilayahnya adalah lautan.
Ansar juga meminta dukungan pembangunan jembatan Batam-Bintan yang akan berfungsi menjadi penghubung kedua daerah yang secara wilayah menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kepri.
Sementara Pimpinan PPUU DPD RI Badikenita B.R. Sitepu mengatakan, begitu pentingnya RUU Daerah Kepulauan sebagai masa depan pembangunan Indonesia.
"Dengan kata lain, potensi keluatan dan perikanan kedepan, akan sangat memegang peranan sangat penting," katanya.
Terlebih lanjutnya, banyak potensi kelautan dan perikanan yang nilai ekonominya sangat luar biasa terbentang di 2/3 wilayah Indonesia. Potensi mulai dari perikanan, bahan tambang, hutan mangrove, terumbu karang, wisata bawah laut dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Bila potensi tersebut dimakasimalkan, tentu akan menjadi sumber penerimaan negera yang sangat besar. "Sehingga daerah kepulauan sendiri, bisa makin maksimal membangun wilayahnya," jelasnya.
(sut)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di