Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Batam - Bandar Udara Hang Nadim Batam kini berstatus sebagai pangkalan udara (lanud) dan diresmikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Rabu (4/7/2019) pagi.
ADVERTISEMENT
Yuyu menyampaikan Lanud Hang Nadim Batam masuk dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara yang seharusnya sudah dibentuk dari beberapa waktu lalu, namun baru ini bisa diresmikan.
Tujuan didirikannya lanud di Batam adalah untuk menyikapi situasi yang berkembang akhir-akhir ini, selain membangun sistem di Batam, khususnya TNI Angkatan Udara.
“Dari situasi yang berkembang itu kami mengharuskan lanud ada di Batam. Toh di sini juga sudah ada kekuatan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Kepolisian. Jadi kami melengkapi yang sebelumnya ada di sini hanya berupa pos di sini, sekarang sudah ada lanud bertipe C,” kata Yuyu.
Sebelumnya apabila ada pelanggaran udara di kawasan udara yang ada di Batam, maka harus ditangani oleh Lanud Tanjungpinang.
ADVERTISEMENT
“Kita ketahui frekuensi penerbangan militer di sini cukup tinggi, sehingga harus dicover dari Tanjungpinang. Itu memerlukan waktu dan sekarang untuk efisiensi kami dirikan di sini. Tujuannya adalah untuk melengkapi sistem pertahanan kita,” ucap Yuyu.
Yuyu menjelaskan seperti beberapa waktu lalu, ada pesawat yang melakukan pelanggaran di wilayah udara Indonesia yang dekat dengan Batam.
“Pesawat berbadan lebar itu hanya ditangani beberapa orang, jadi itu yang harus dipahami. Supaya kita dalam menegakkan wilayah kedaulatan di wilayah udara ini lebih komprehensif, penanganan lebih cepat dan bagus, makanya harus di temptkan di sini,” katanya lagi.
Untuk tahap awal, Lanud Hang Nadim Batam akan diperkuat oleh 30 personel, dan secara bertahap nanti akan ditambah. Standar jumlah personel untuk lanud, kata Yuyu, berjumlah 143 personel.
ADVERTISEMENT
Mengenai alutsista, khususnya pesawat, Yuyu mengatakan belum ada penempatan. Pesawat hanya ada saat latihan, kegiatan tertentu dan patroli di Selat Malaka.
“Di sini tidak akan ada perubahan, yang melihat nanti kontijensinya. Kalau misalkan perlu, kami stand by kan di sini. Kalau ada latihan di wilayah Kepri, kami stand by kan di sini,” ujar Yuyu.
(ude)
*Baca berita lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id