2 Ibu di Tanjungpinang 4 Kali Keguguran Akibat Rubella

Konten Media Partner
28 September 2018 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak. (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak. (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
ADVERTISEMENT
Batam - The United Nations Children's Fund (Unicef), menemukan ibu rumah tangga di Tanjungpinang yang keguguran sampai 4 kali akibat penyakit Campak Jerman atau Rubella.
ADVERTISEMENT
"Di Tanjungpinang terdapat dua orang ibu hamil 6 kali keguguran 4 kali akibat terinveksi virus MR tersebut," kata Konsultan Unicef untuk wilayah Provinsi Kepri dan Kota Batam, Efrizal Putra Candra, ketika acara Advokasi dan Re-Sosialisasi Imunisasi MR di Kota Batam, Kamis (27/9).
Selain itu, Efrizal menemukan juga dua orang tua lain yang anaknya mengalami cacat. "Para pasien itulah kita tampilkan beberapa waktu lalu di Pinang, untuk memperlihatkan bahwa beginilah bahaya MR tersebut," katanya.
2 Ibu di Tanjungpinang 4 Kali Keguguran Akibat Rubella (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan masalah yang dihadapi untuk penyebaran imunisasi MR karena masyarakat terlanjur menolak status kehalalan vaksin yang heboh beberapa waktu lalu. "Kita akan terus melakukan upaya untuk menggugah hati masyarakat yang menolak," katanya.
ADVERTISEMENT
Tjetjep mengatakan, saat ini Provinsi Kepri berada pada urutan 7 terendah penyebaran imunisasi MR. "Capaian Kepri sampai 27 September 2018 sebesar 43.97 persen masih jauh target 95 persen," katanya.
Tjetjep melanjutkan, menurutnya masyarakat harus pahami virus MR ini dampaknya sunguh luar biasa.
"Jika seorang ibu hamil terkena rubella maka anaknya akan cacat seumur hidup. Sehingga kondisi itu tidak produktif bagi anak dan menjadi beban keluarga maupun negara," ujarnya.
Tjetjep mengatakan, sudah banyak penderita di Kepri tercatat 400 orang lebih, dan kebanyakan mereka tidak mampu untuk mengobati anaknya. "Untuk penderita, insyallah pemerintah tidak lepas tangan," katanya.
Ia mengatakan, untuk satu kasus pasien yang terkena rubella itu bisa menghabiskan biaya Rp 800 juta untuk pengobatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami mengimbau warga untuk segera memvaksinasi anaknya baik di puskesmas, posyandu, atau rumah sakit," katanya.
Sekretaris MUI Provinsi Kepri Hedi mengatakan MUI sudah menyampaikan kepada MUI kabupaten dan kota se-Kepri untuk melanjutkan imunisasi MR. "Yang masih bermasalah di masyarakat kan karena menanyakan daruratnya di mana," katanya.
"Sudah jelas, campak dan rubella membahayakan ibu hamil. Bagaimana generasi Indonesia ke depannya," katanya.
(tan)
*Baca berita terkait lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id