Konten Media Partner

Jam `Legend` Tugu Simpang Jam Jadi Barang Pengisi Museum Batam

30 Oktober 2020 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pihak Satker Proyek Flyover menyerahkan jam Tugu Simpang Jam kepada Kepala Disbudpar Batam (foto: ist)
zoom-in-whitePerbesar
Pihak Satker Proyek Flyover menyerahkan jam Tugu Simpang Jam kepada Kepala Disbudpar Batam (foto: ist)
Batam - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam akhirnya menerima 4 buah jam 'legend' di Kota Batam yang hampir saja hilang. Jam di Tugu Simpang Jam yang kini, lokasi itu sudah dibangun Flyover Laluan Madani
ADVERTISEMENT
Simpang jam ini dijuluki oleh masyarakat Batam karena di simpang empat tersebut dulunya terdapat tugu jam. Walaupun saat ini tugu jam tersebut tidak ada lagi, masyarakat tetap menjuluki simpang tersebut dengan simpang jam.
Simpang Jam tahun 2010. (Foto: dok. Kata Batam)
Kepala Disbudpar Batam, Ardi Winata mengatakan, keberadaan jam tersebut sempat tidak diketahui saat pembangunan flyover. Namun setelah ditelusuri akhirnya jam yang menjadi ikon Batam tersebut bisa ditemukan.
"Sekarang kita simpan di Museum Raja Ali Haji," ujar Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, Kamis (29/10/2020).
Ardi mengatakan, jam yang berjumlah empat unit itu didapatkan dari kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan layang tersebut, PT PP (Persero) Tbk. Setelah diserahkan, jam tersebut bakal bisa dinikmati masyarakat ketika ditampilkan di Museum Raja Ali Haji.
ADVERTISEMENT
Di museum tersebut terdapat beragam kategori, dan salah satunya ada kategori infrastruktur Batam, oleh karena itu jam tersebut akan dipajang berdasarkan kategori yang dimaksud. "Ini upaya kita mengabadikan Batam dulu dan kini, salah satunya melalui Jam yang berada di Simpang Jam," katanya.
Lokasi Simpang Jam kini dibangun Flyover.
Ia menilai, Jam tersebut sangat dikenal di kalangan warga Batam. Ia berharap, jam ini nantinya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Batam untuk mengunjungi museum yang berada di Dataran Engku Putri tersebut.
"Kita masih terus mengumpulkan barang-barang bersejarah di Batam," ujarnya.
Ardi mengakui, museum bekas Astaka MTQ Nasional 2014 itu masih terus diperbaiki dan dalam waktu dekat akan diresmikan dan dibuka untuk umum. Selain itu, beberapa koleksi masih dalam pengumpulan oleh tim.
ADVERTISEMENT
"Rencana kita buka Desember. Tapi, beberapa rombongan dan pengunjung sudah ada yang melihat-lihat isi museum," kata dia.
(ret)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di