Jenazah di Batam Tertukar: Keluarga Marah karena Itu Sudah Dikremasi

Konten Media Partner
24 Mei 2021 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Keluarga mendiang AH(43) sempat mengamuk di RS Bhayangkara, Batam, Sabtu (23/5/2021) malam. Jenazah Abdul tertukar dengan jenazah lainnya.
ADVERTISEMENT
Parahnya, jenazah AH yang notabene muslim malah menjadi debu usai dikremasi pihak keluarga jenazah lainnya yang non muslim.
Sebelumnya pemulangan jenazah Abdul sempat diundur pihak rumah sakit. Keluarga Abdul datang menjemput jenazah pukul 20.00 WIB.
Mereka menggunakan mobil ambulans milik masjid di Tanjung Sengkuang.
Ahmad Ketua RT 03/01 Tanjungsengkuang, menyebut kediaman jenazah di Batam Center. "Jadi di tanjung Sengkuang ini keluarga besar dari paguyubannya," ujar Ahmad, Senin (24/5).
Ia menuturkan, ketika jenazah dinyatakan meninggal karena sakit, kemudian dibawa oleh tim medis ke RS Bhayangkara.
Setelah beberapa jam dilakukan swab, diketahui bahwa hasil tersebut dinyatakan negatif COVID-19. Namun, ketika pihak keluarga ingin membawa pulang, jenazah tersebut masih ditahan pihak rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Pengambilan jenazah sempat diundur beberapa kali. Padahal kuburan yang berada di TPU Air Raja, Tanjungsengkuang sudah disediakan, liang lahat sudah digali untuk menguburkan Abdul Hanif.
"Keluarga sudah ke sana membawa mobil jenazah namun diundur lagi (pihak rumah sakit)," ujar Ahmad.
"Disuruh tunggu, waktu diundur-undur oleh pihak rumah sakit, harusnya pada Sabtu (23/5/2021) pukul 20.00 WIB jenazah sudah bisa dibawa, kemudian diundur lagi hingga keesokan harinya," kata Ahmad.
Namun keesokan harinya ketika hendak dijemput, pihak keluarga mendapatkan informasi yang tak masuk akal, jenazah sudah tertukar dan saat ini sudah menjadi abu karena telah dikremasi.
Hal ini yang membuat keluarga Abdul meradang. Mereka meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit. Keluarga tak terima dengan sejumlah penjelasan yang disampaikan pihak rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Jenazah tertukar di RS Bhayangkara Batam. Jenazah tersebut milik warga melayu beragama muslim tertukar dengan jenazah warga tionghoa non muslim.
Namun jenazah muslim malah sudah dikremasi oleh pihak keluarga yang beragama non muslim. Diperkirakan pihak keluarga lainnya tersebut tidak memeriksa sebelum dilakukan kremasi, karena diduga jenazah dalam kondisi COVID-19 sebelum meninggal.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri Dokter Novita ketika dikonfirmasi enggan memberikan komentar terhadap peristiwa tersebut.
"Langsung ke Kabidhumas saja biar satu pintu," ujar Dokter Novita ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (23/5/2021) malam.
Sementara itu, kabidhumas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt, belum membalas pesan WhatsApp yang telah dilayangkan oleh Batamnews.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi Rumah Sakit di Batam malam tadi, puluhan personel polisi tampak berjaga ketat karena pihak keluarga yang tak terima.
Pihak keluarga menuntut pihak rumah sakit bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Sebuah kendaraan water canon pun disiapkan polisi untuk berjaga-jaga dari kejadian yang tak diinginkan.
Seorang pihak keluarga mengaku tak terima dengan kejadian tersebut. “Kita dipermainkan,” ujar Putri.
Sejumlah keluarga sempat berembuk agar menerima kenyataan itu dan melaksanakan salat jenazah, untuk jenazah yang sudah jadi abu tersebut.
“Jangan lama-lama, kita salatkan saja abunya.” Mendengar ucapan itu pihak keluarga lainnya merasa tak terima.
Tampak pihak keluarga bingung, kesal, bercampur sedih. Beberapa di antaranya tak dapat menahan tangis. Tenda untuk menanti jenazah pun terlihat sudah berdiri.
ADVERTISEMENT
Namun Putri mengaku tak habis pikir hingga jenazah tersebut tertukar. Menurutnya, jenazah keluarganya itu dinyatakan negatif COVID-19.
(rez)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di