Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Jeritan Warga Batam yang Menyayat Hati Setelah PLN Batam Naik Tarif 45 Persen
5 Desember 2017 1:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kenaikan tarif listrik bright PLN Batam hingga 45 persen mulai dirasakan warga Batam. Sejumlah warga Batam mengaku kesulitan setelah kenaikan tarif tersebut.
ADVERTISEMENT
Kenaikan tarif sebesar 15 persen juga mulai diterapkan pada Desember 2017 ini dari tahapan kenaikan tarif listrik tersebut.
“Pedih hati ini. Buat makan ja udah susah. Listrik dinaikan terus. Kita diusir secara perlahan-lahan dari Batam biar pada pulkam,” ujar Anto, warga Batam seperti dikutip batamnews.co.id, Senin (4/12/2017).
Kenaikan tarif listrik sebesar 45 persen ini memang sudah disepakati. Bahkan melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD). Hampir seluruh pimpinan daerah di kota Batam setuju di tengah jeritan masyarakat Batam tersebut.
Kepada Bapak Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yang terhormat, sungguh sangat berat beban masyarakat saat ini. Apakah bapak selaku gubernur turut merasakan penderitaan masyarakat Batam membayar listrik,” ujar Bakra Bakar.
Bakar mengatakan, bulan lalu (September) ia membayar listrik Rp 245 ribu. Kemudian bulan November 2017, saya harus membayar Rp 309 ribu.
ADVERTISEMENT
“Berapa persen kenaikan listrik yang sebenarnya. Dan berapa kali kenaikan listrik yang bapak setujui?” ujar Bakar.
Bakar mempertanyakan kepedulian pimpinan daerah terhadap masyarakat Batam di tengah beban biaya hidup yang susah. “Beban biaya hidup saja sudah luar biasa susah,” ucapnya.
Bakar pun mengaku tak tahu harus mengadu ke mana. Bahkan untuk mengadu ke wakil rakyat pun ia pesimis.
Beberapa keluhan dan jeritan masyarakat Batam terkait kenaikan tarif tersebut juga mulai menggaung.
“Barusan isi pulsa listrik Rp 100 ribu. Biasanya sisa pulsa Rp 74 ribu. Sekarang sisa pulsa Rp 69 ribu. Elus dada, nagis dalam hati,” kata Rahma warga Batam.
Begitu juga yang dirasakan Wynandy Nurmanitha. Menurutnya dengan kondisi galangan kapal yang terpuruk ditambah dengan kenaikan tarif listrik sudah sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
“Tolonglah turunin tarif listriknya, kasihan yang miskin seperti kami, kerja tak menentu karena galangan kapal lagi susah,” ucapnya.
Warga Batam lainnya, Syafrizal mengatakan, atas dasar apa tarif listrik dibatam ini paling tinggi se-Indonesia.
“Makanya kalau pilih peminpin jangan sampai salah. Sekarang kan mo dekat pemilu lagi ayo pada buka mata pilih pemimpin lebih baik lagi,” ujar Ibu Hawa.
Direktur Utama bright PLN Batam Dadan Kurniadipura belum bisa berkomentar banyak soal kenaikan tarif tersebut termasuk soal pemadaman bergilir yang masih saja terjadi.
"Saya lagi di luar kota, ke Sekper PLN Batam (Samsul) saja," ujar Dadan. Belakangan memang pemadaman masih kerap terjadi kendati sebelumnya PLN Batam berjanji tidak ada lagi pemadaman setelah kenaikan tarif.
ADVERTISEMENT
Berita ini pertama kali terbit di batamnews.co.id, baca di sini