Konten Media Partner

Kementerian Pariwisata Siapkan Tiga Strategi Datangkan 17 Juta Wisman ke Indonesia

1 September 2018 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sabtu 01 September 2018, 12:02 WIB
Kementerian Pariwisata Siapkan Tiga Strategi Datangkan 17 Juta Wisman ke Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Batam - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018. Tiga strategi khusus dipersiapkan agar target ini tercapai.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti menyebutkan, tiga program marketing khusus melibatkan semua pemangku kepentingan yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan pentahelix.
"Kerjasama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional," kata Guntur dalam Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar dengan tema “Meraih 17 Juta Wisatawan Mancanegara di 2018 (wisman) dan 20 Juta wisman di 2019“ di Radisson Golf & Convention Center Batam, Jumat (31/8/2018) malam.
Dia menjelaskan untuk mencapai target 17 juta wisman pada tahun ini, pariwisata harus didorong agar tumbuh hingga mencapai 21 persen dari capaian kunjungan wisman tahun 2017 sebesar 14,04 persen. Target pertumbuhan 21 persen jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN 7 persen dan dunia 6,4 persen.
ADVERTISEMENT
"Untuk mencapai target tersebut diperlukan strategi marketing khusus. Inilah yang sering disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Hasil yang luar biasa, tidak bisa dicapai dengan cara-cara biasa," ucapnya.
Guntur menyampaikan sesuai hasil Rakornas Pariwisata Kedua bulan Juli 2018 di Jakarta, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya telah menetapkan tiga program marketing khusus untuk mengejar 17 juta kunjungan wisman tahun 2018.
Pertama, program insentif kepada airlines dan wholesaler untuk mengejar pertumbuhan wisman.
Saat ini Kemenpar telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan 15 airlines dan 8 wholesaler. Pada Rakornas baru lalu kerja sama itu dituangkan dalam bentuk 16 LoI, 2 MoU, dan 5 MoIA.
Dalam program ini komitmen dari airlines dan wholesaler akan menghasilkan proyeksi sebesar 730.669 pax wisman pada periode Agustus – Desember 2018,.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, 75% wisman ke Indonesia melalui konektivitas udara (airlines) baik regular maupun chartered flight. Selain itu pola pembelian paket wisata ke Indonesia dilakukan melalui wholesaler dan retailers.
Pada pasar-pasar tertentu, pembelian paket wisata melalui wholesaler sangat dominan, sehingga meningkatkan kerjasama promosi terpadu pada kedua mitra (airlines dan wholesaler) merupakan hal yang sangat strategis.
Melalui kerjasama ini dilakukan promosi terpadu dilaksanakan bersama-sama dalam bentuk sales mission, trade show, festival, Fam Trip, publikasi dan pemberian insentif.
Kedua, program ViWI (Visit Wonderful Indonesia) - Hot Deals. Program ini sebagai sebagai upaya mengoptimalkan kapasitas yang menganggur atau optimizing idle capacity. Hot Deals dengan kata lain less for more tourism ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan kapasitas yang tidak terpakai.
ADVERTISEMENT
Program Hot Deals ini dilakukan di tiga pintu utama bagi kunjungan wisman yaitu Great Bali yang memberikan kontribusi wisman sebesar 40%, Great Jakarta 30%, dan Great Kepri 20%. Dengan paket Hot Deals Kepri, Paket Hot Deals Bali dan Paket Hot Deals Jakarta diharapkan dapat mengejar target kunjungan wisman sebesar 2,5 juta di tahun 2018.
Guntur menerangkan untuk menangani masing-masing paket Hot Deals telah ditunjuk Organizing Committee (OC) untuk mengelola termasuk melakukan monitoring dan evaluasi.
OC Hot Deals Bali dan Jakarta akan mulai bertugas pada bulan Agustus - Desember 2018, sedangkan OC Hot Deals Kepri telah bertugas sejak April 2018, dengan pencapaian hingga 20 Juli 2018 sebesar 141.180 (EoY: 28.4%) wisman dari seluruh fokus pasar.
ADVERTISEMENT
"Paket Hot Deals Kepri yang sudah mengandung unsur 3A adalah Paket Hot Deals Kepri dengan target 500.000 wisman," kata dia.
Faktor aksesibilitas pada Paket Hot Deals Kepri menggunakan moda transportasi Ferry, sementara paket Hot Deals Bali dan Jakarta dengan target masing-masing 1 juta harus dilengkapi dengan faktor Aksesibilitas yaitu airlines.
Paket Hot Deals dipromosikan melalui sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, dan promosi pada media cetak, elektronik, dan online
Ketiga, Program Competing Destination Model (CDM). Program ini sebagai customer acquisition atau mengakuisisi pelanggan dengan metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisatawan mancanegara yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu.
Guntur menjelaskan, dengan CDM memungkinkan untuk mengambil data trevellers dari berbagai sumber online, profiling dan segmentasi data travellers, dan menargetkan travellers dengan kampanye iklan yang customized dan targeted.
ADVERTISEMENT
CDM melakukan targeted ads campaign di sepanjang customer journey (inspiration, searching, planning, booking and paying / LBP) secara terintegrasi (end-to-end) dengan menerapkan data-driven marketing.
"Saat ini Kemenpar akan bekerjasama dengan penyedia metode CDM dalam pencapaian target tambahan kunjungan wisman diperkirakan mencapai 1 juta wisman," ujar Guntur.
(ude)
*Baca berita menarik lainnya di Batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di Batamnews.co.id