Melihat Kondisi Terkini Makam Khusus Jenazah COVID-19 di Sei Temiang, Batam

Konten Media Partner
27 Juli 2021 16:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat pemakaman khusus jenazah pasien Corona di Sei Temiang, Batam. (Foto: Reza/batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat pemakaman khusus jenazah pasien Corona di Sei Temiang, Batam. (Foto: Reza/batamnews)
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Kasus COVID-19 meledak di Kota Batam, Kepulauan Riau memasuki bulan Juli 2021. Lonjakan yang terjadi tak hanya kasus baru, namun juga kematian pasien.
ADVERTISEMENT
Setiap hari selalu ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Bahkan pada Selasa (27/7/2021), Batam mencatatkan rekor kematian pasien Corona dalam sehari sebanyak 19 orang.
Tingginya angka kematian, membuat Wali Kota Batam, Rudi, cemas. Ia menyebut lahan pemakaman khusus jenazah COVID-19 seluas 2 hektare di Sei Temiang sudah mulai menipis.
"Kita mau ini cepat selesai, atau biarkan, maaf, korban bergelimpangan. Bisa kita lihat bersama, lahan yang kita siapkan sudah habis bapak ibu," kata Rudi.
Ia menceritakan para pekerja yang menggali kubur jenazah yang meninggal karena COVID-19 juga kelelahan.
Maka, Rudi berharap jangan sampai proses penggalian kubur dilakukan dengan alat, penguburan dilakukan tidak secara biasa.
ADVERTISEMENT

Gali Lubang Pakai Alat Berat

Namun harapan Rudi itu tak terjadi. Penggalian liang lahat di makam khusus jenazah COVID-19 pun mulai menggunakan alat berat.
Joko, petugas pemakaman di Sei Temiang menyebut alat berat berupa backhoe sempat dikerahkan pekan lalu.
"Tujuannya untuk mempermudah proses penggalian," ujarnya, Selasa siang.
Akan tetapi, penggalian menggunakan alat berat itu tak berlangsung lama lantaran backhoe yang dipakai mengalami kerusakan.
Menurut Joko, proses penggalian liang lahat mulai dilakukan manual sejak Sabtu pekan lalu (24/7/2021).
"Sebetulnya lebih enak gali secara manual, bisa hitung ukuran dengan pas," kata Joko.
Penggunaan alat berat memang menghemat tenaga, akan tetapi justru sering memunculkan persoalan baru.
ADVERTISEMENT
"Ukuran lubang sering terlalu besar sehingga memakan lahan," ujarnya.
Secara kuantitas, jumlah lubang yang digali secara manual maupun menggunakan alat berat sama saja, yakni menyesuaikan pesanan.
Jika jumlah galian yang dihasilkan lebih banyak, dikhawatirkan akan tergenang air sebelum digunakan.
Ia mengakui intensitas pemakaman di makam khusus Covid-19 Sei Temiang meningkat sejak awal Juli.
"Kemarin aja, Senin (26/7/2021), ada 11 jenazah yang dimakamkan di pemakaman COVID-19 khusus muslim," pungkasnya.
(rez)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di