Tanjung Banun Diserang Koloni Lalat, Uba Sigalingging: Pemerintah Jangan Diam!

Konten Media Partner
2 Juni 2021 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Tanjung Banun, Sembulang menunjukkan lalat yang terperangkap dalam jebakan. (Foto: ist)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Tanjung Banun, Sembulang menunjukkan lalat yang terperangkap dalam jebakan. (Foto: ist)
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Kawanan lalat menyerang Tanjung Banun, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Serangan lalat ini membuat aktivitas warga perkampungan di kawasan hinterland Batam itu menjadi terganggu.
Ketua RT 01/RW 05 Tanjung Banun, Arianto menduga kawanan lalat ini muncul akibat maraknya kegiatan peternakan ayam, tak jauh dari perkampungan.
“Sudah sangat meresahkan, kami sudah tidak tahan lagi,” ujar Arianto saat ditemui di Batam Centre, Senin (31/5/2021).
Ia menjelaskan keberadaan lalat ini membuat masyarakat tidak selera makan bahkan tidak bisa tidur ketika malam. Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan imun tubuh.
“Takutnya imun turun, padahal sekarang ini lagi pandemi Covid-19,” kata dia.
Mengenai keberadaan peternakan ayam yang menjadi penyebab wabah lalat, Arianto mengatakan jarak peternakan dengan permukiman kurang lebih 1 kilometer saja.
“Jadi setelah mereka panen ayam, kotorannya masih ada dan mereka bersihkan, nah airnya mengalir menuju permukiman, ini yang buat lalat jadi berkerumun,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, kawanan lalat juga mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Seperti saat ada beberapa masyarakat yang berjualan makanan tidak terjual habis karena keberadaan lalat membuat pembeli enggan datang.
“Selain itu, ada anak 7 bulan yang sudah terkena diare, pemicunya diduga karena lalat,” ucapnya.
Permasalahan itu mendapat sorotan dari anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Uba Ingan Sigalingging. Menurut Uba, Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) harus mengambil langkah cepat terkait hal ini.
“Saat itu saya mengunjungi kawasan Tanjung Banun, saya kaget banyak sekali kerumunan lalat, lalat itu sudah jadi koloni,” ujar Uba pada kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Uba mengatakan Pemerintah Kota Batam dan BP Batam harus cermat dalam memberikan izin investasi agar tidak merugikan masyarakat.
“Jangan dibiarkan, karena ini menyangkut keselamatan warga dan harus diutamakan. Sekali lagi, pemerintah jangan diam soal ini,” katanya.
Pihak masyarakat Tanjung Banun juga telah melaporkan keberadaan lalat ini ke pihak kelurahan, dan telah terjadi pertemuan dengan pihak perusahaan peternakan ayam yaitu PT Sabas dan Pokpan.
Namun pertemuan tersebut belum mendapat solusi. Selain itu masyarakat juga menyurati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.
(ret)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di