Warga Kabil Terancam Limbah Beracun dari KPLI Kabil

Konten Media Partner
29 April 2021 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Foto: ist
ADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Kawasan Pengelolaan Limbah Industri Bahan Berbahaya dan Beracun (KPLI-B3) Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, banjir. Air limbah bahan beracun dan berbahaya itu meluap kemana-mana.
ADVERTISEMENT
Bahkan dampak dari banjir itu telah membentuk kolam limbah beracun dan berbahaya di bagian belakang KPLI Kabil tersebut. Kolam itu terlihat menghitam.
Limbah beracun itu juga sempat menggenangi kawasan KPLI. Limbah tersebut terdiri dari limbah oli, sludge oil, cooperslag, dan lainnya.
Kolam limbah beracun itu juga berpotensi mengalir ke laut dan mengancam ekosistem serta penduduk sekitar. Bahkan akibat banjir itu, tumbuhan dan warga sekitar terkena dampak.
Sumber limbah yang sudah membentuk kolam itu diduga sengaja dibuang dari kawasan KPLI Kabil tersebut.
Kolam itu tak berapa jauh dari laut di kawasan Kabil.
Dari pantauan dilokasi, banjir tersebut sudah berbentuk kubangan dan sebagian alir mengalir melalui drainase yang dikhawatirkan akan mengalir ke lautan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya kawasan tersebut tertutup bagi media. Seorang petugas keamanan melarang wartawan mendekati lokasi. Terutama setelah kejadian banjirnya kawasan.
"Untuk media dilarang masuk untuk mengambil gambar," ujar seorang petugas keamanan yang sedang berdinas, kemarin.
Namun beberapa warga terlihat bebas masuk ke lokasi tersebut menggunakan sepeda motor. Saat Batamnews menyambangi, warga mengendarai sepeda motor itu masuk ke kawasan. Mereka terdiri dari seorang bapak, ibu dan seorang anak.
Pantauan di lokasi, drainase kawasan juga terlihat penuh dengan sisa limbah-limbah yang terkena banjir. Bau tak sedap pun menguap.
Tidak hanya itu, bagian sisi belakang kawasan tersebut tampak bangunan yang sudah terendam parah oleh air yang telah menghitam seperti campuran limbah berbahaya.
ADVERTISEMENT
Lokasi belakang kawasan tersebut seperti menjadi sebuah kubangan besar yang menyerupai sebuah danau yang berisi cairan limbah yang sangat berbahaya.
Bahkan, sebagian cairan tersebut sudah ada yang mengalir melalui sisi sebelah kanan drainase yang mengalir ke laut.
Aktivitas penimbunan terlihat di lokasi. Namun, cairan limbah berbahaya dipastikan akan tetap mengalir ke sisi drainase yang menuju ke pembuangan laut.
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Werton Panggabean mempertanyakan soal infrastruktur termasuk soal analisa dampak lingkungan (AMDAL) kawasan itu.
Ia berharap kedepan kejadian serupa tak terjadi lagi.
Sekedar informasi bahwa KPLI merupakan tempat penyimpanan limbah industri yang berada di kota Batam. Bahkan, sebagian limbah tersebut masuk dalam kategori lembah yang sangat berbahaya.
ADVERTISEMENT
BP Batam Perbaiki Drainase
BP Batam telah berupaya menangani banjir dan genangan limbah tersebut. Pejabat BP Batam memantau kondisi gudang KPLI Kabil yang sempat terendam air setinggi 60 sentimeter.
Manajer Pengelolaan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana, mengatakan, pihaknya bersama Asosiasi Pengelolaan Limbah (Aspel) industri B3, sedang melakukan upaya untuk mengatasi banjir yang terjadi akibat tersumbatnya saluran air.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, juga sudah menginstruksikan Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam bersama unit terkait untuk melakukan peninjauan ke lokasi tersebut, mempelajari masalah yang sebenarnya dan berkordinasi mencarikan solusinya.
Bahkan Pengawas Badan Usaha Fasling sendiri sudah meninjau lokasi KPLI, pekan lalu.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kami sedang menyodet atau membuat terusan untuk mengalirkan air ke pantai. Ini alternatif untuk mengatasi banjir sehingga kalau terjadi hujan besar tidak banjir lagi,” kata Iyus Rusmana.
Guna mengatasi hal tersebut, KPLI saat ini sedang melakukan penyodetan saluran drainase kurang lebih 400 meter, dengan kedalaman 3 hingga 5 meter dan lebar 5 meter.
“Penyodetan ini dilakukan bekerja sama dengan para tenant KPLI-B3. Karena kami tidak bisa anggarkan dana secara mendadak,” jelasnya.
Selain itu, saat ini BP Batam juga sedang memasang saluran drainase di dalam KPLI saluran U-100 dan U-200 serta pembetonan jalan.
Sejumlah alat berat, seperti beko dan dump truck, saat ini sedang bekerja melakukan penyodetan di area KPLI.
ADVERTISEMENT
(Rez)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di