Konten Media Partner

Warga Terlibat Kericuhan Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan di Batam Minta Maaf

27 Agustus 2022 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kericuhan mewarnai unjuk rasa imigran Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam. (Foto: Juna/batamnews)
zoom-in-whitePerbesar
Kericuhan mewarnai unjuk rasa imigran Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam. (Foto: Juna/batamnews)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batam, Batamnews - Aksi demonstrasi pengungsi Afghanistan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yang sempat diwarnai kericuhan beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial. Baku hantam yang terjadi sempat membuat salah seorang pengungsi terluka.
ADVERTISEMENT
Ialah Aksa Halatu; warga sipil yang sempat ngamuk ke para pengungsi Afghanistan yang sedang unjuk rasa di depan gerbang Kantor Wali Kota Batam.
Aksa bersama dua orang rekannya terlibat dalam kericuhan tersebut. Akhirnya Aksa Cs menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang telah terjadi.
"Saya meminta maaf. Sebenarnya yang terjadi tidak seperti itu. Tidak ada pemukulan, yang ada hanya pertikaian. Tidak mungkin la kami berdua melawan pengungsi yang hampir 70 orang," katanya, Jumat (26/8/2022).
Menurut Aksa, dengan video yang beredar di media sosial tidaklah benar. Katanya tidak ada insiden pemukulan saat itu, yang ada hanya pertikaian antara warga dan pengungsi.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan kronologi kejadian saat itu. Dia hanya berniat untuk masuk ke kantor Wali Kota Batam, namun dihalangi oleh adanya aksi para pengungsi Afghanistan.
"Sebagai warga Batam yang sudah tinggal disini sekitar 30 tahun lamanya, saat itu saya mau ada kegiatan di Pemko. Saya berbicara dalam bahasa Indonesia kalau saya akan masuk ke Pemko, mereka menjawab dengan bahasa mereka. Saya, kan, jadi menerka-nerka, mereka bilang apa sama saya, wajar saya tersinggung, mereka sudah banyak kok yang bisa bahasa Indonesia," ujar dia.
Lebih lanjut disampaikan, Aksa merasa terpanggil untuk membuat Batam menjadi kota yang damai dan kondusif. Dengan aksi demo dari pengungsi Afghanistan yang berulang kali, hal itu membuat citra Batam sebagai kota wisata tercederai.
ADVERTISEMENT
"Aksi mereka seolah terorganisir dan masif, disaat pariwisata Batam mulai bangkit, sebagai warga Batam, sudah selayaknya kami membantu pemerintah, agar dimata internasional, Batam ini kota aman," katanya.
Sebelumnya, aksi para pengungsi asal Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam, diwarnai kericuhan bahkan sampai adu jotos. Para pengungsi itu datang dengan mengibarkan bendera negara Australia, Kanada, dan Amerika, mereka diminta dipindahkan ke negara ke tiga.
Di tengah aksi, datang sejumlah pria tak dikenal yang hendak membubarkan para demonstran itu dan menghentikan mobilnya di tengah jalan raya tersebut.
Aksi saling pukul antar kedua belah pihak pun tak dapat dihindari. Akibatnya, salah seorang pengungsi bernama Muhammad Naim mengalami luka pada pelipis kirinya.
ADVERTISEMENT
(jun)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di