Konten dari Pengguna

Menghitung Harga Pokok Penjualan dengan Tepat: UMKM Purwoharjo Siap berkembang

Bayoe budianto
Saya adalah seorang mahasiswa aktif semster 7
13 Agustus 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayoe budianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari Selasa, 23 Juli 2024, Bayoe budianto putra, mahasiswa dari Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program kerja dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II di Desa Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini berfokus pada pemberian pemahaman dan keterampilan praktis kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) terkait cara menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang benar.
ADVERTISEMENT
Desa Purwoharjo dikenal memiliki banyak pelaku usaha kecil dan home industry yang memproduksi berbagai barang dan jasa. Namun, salah satu masalah yang dihadapi adalah ketidakpahaman dalam menentukan HPP. Kesalahan dalam perhitungan HPP sering kali mengakibatkan penetapan harga jual yang tidak sesuai, baik terlalu tinggi sehingga kurang kompetitif, maupun terlalu rendah sehingga merugikan usaha.
Gambar 1. Sosialisasi tata cara perhingan HPP
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Sosialisasi tata cara perhingan HPP
Program ini dilaksanakan di RW 8, tepatnya di Toko Frins Jersey. Kegiatan dimulai dengan wawancara terhadap pelaku bisnis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka mengenai HPP. Setelah mengidentifikasi beberapa kesalahan dalam cara mereka menghitung HPP, Bayoe memberikan materi singkat yang menjelaskan cara perhitungan yang benar. Selain itu, Bayoe juga membagikan guidebook tentang cara menghitung HPP, yang dapat digunakan sebagai panduan oleh para pelaku usaha jika mereka lupa cara menghitung HPP.
ADVERTISEMENT
Acara ditutup dengan sesi dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
Gambar 2. Pemberian buku tata cara mengitung HPP
Pelaksanaan workshop ini mendapat respon positif dari para pelaku usaha mikro di Desa Purwoharjo. Banyak dari mereka merasa terbantu, terutama setelah menyadari bahwa perhitungan Cost per Unit mereka selama ini ternyata masih salah. Dengan bantuan guidebook yang diberikan, mereka kini memiliki panduan yang jelas untuk menentukan HPP yang benar.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pemantauan berkelanjutan terhadap pelaku UMKM di desa ini, serta pemberian booklet yang dapat membantu mereka mengingat dan menerapkan cara perhitungan HPP yang telah diajarkan.
Dengan adanya program ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Purwoharjo dapat menetapkan harga jual yang lebih kompetitif dan sesuai dengan biaya produksi, sehingga usaha mereka bisa berkembang lebih baik.
ADVERTISEMENT