Konten dari Pengguna

Pengalaman Membuat Konten Edukatif selama Pandemi

Bayu Fitri Hutami
Seorang pembelajar lulusan S1 Ekonomi Univ Trisakti Jakarta, Karyawan Swasta dan Blogger. Seorang yang senang bercerita dari apaya yang dilihat. didengar dan dirasakan. Semua cerita, ide dan opini dituangkan dalam bentuk tulisan.
1 September 2021 14:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Fitri Hutami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bijak menyebarkan informasi sumber pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Bijak menyebarkan informasi sumber pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama pandemi saya mempunyai banyak waktu luang. Hal ini dikarenakan kegiatan dilakukan dari rumah saja. Sebagai pekerja kantoran yang bekerja dari rumah saya mengasuh dua keponakan tingkat sekolah dasar. Jadi sambil mengerjakan pekerjaan kantor saya ikut mengawasi kedua keponakan saya belajar dalam jaringan.
ADVERTISEMENT
Kedua keponakan saya berusia 9 tahun dan 8 tahun. Tugas yang diberikan sekolah pada keduanya tidak terlalu banyak. Kedua keponakan saya belajar dalam jaringan mulai dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang.
Setelah selesai sekolah dalam jaringan, kedua keponakan saya yang sangat aktif banyak mempunyai waktu luang. Sisa waktu luang digunakan keponakan saya untuk bermain games. Sesekali saya meminta untuk bermain lego namun itu tidak berlangsung lama. Permainan games melalui gadget lebih menarik minat mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut saya menyiasati dengan mencari lomba membuat konten edukatif untuk anak-anak. Ketika saya berselancar di sosial media, terlihat banyak ragam lomba membuat konten khusus untuk anak-anak dalam rangka memperingati kemerdekaan.
ADVERTISEMENT

Lomba dan konten edukasi

Nah lomba apa saja ya itu? Ada lomba menyanyi, membuat puisi anak, menggambar dan mewarnai, lomba kostum, lomba menghias cake, lomba swafoto dengan baju adat, lomba swafoto dengan kostum merah putih dan masih banyak lagi. Semua lomba yang diikuti direkam dalam video kemudian diunggah pada laman media instagram atau youtube.
Kedua keponakan saya sangat antusias ketika saya berikan ide membuat konten edukasi berkaitan dengan lomba. Menurut saya mengikutsertakan anak dengan aneka lomba ini mampu mengasah imajinasi sekaligus kreativitas.
Ada saja ide yang muncul dari kedua keponakan saya ketika mengikuti lomba. Seperti ketika lomba kostum, si bungsu antusias membuat kostum dari kertas minyak warna warni. Sedangkan si abang antusias membuat kostum dari kertas koran bekas baca.
ADVERTISEMENT
Kegiatan kedua keponakan saya menjadi semakin seru ketika proses editing video dilakukan. Pemberian teks, jenis font huruf, background latar video semua dilakukan atas usul dan saran mereka. Saya sebagai tantenya hanya membantu membuatkan konten dalam bentuk digital. Aneka lomba memperingati kemerdekaan menjadi ajang unjuk konten edukasi dan kreativitas bagi anak-anak. Sehingga perhatian anak-anak bisa teralihkan dari hanya bermain games di gadget.

Kelebihan konten edukasi

Membuat konten edukasi adalah salah satu upaya untuk menyebarkan informasi positif berupa pengetahuan. Instagram sebagai media sosial serta youtube sebagai platform digital, adalah media dengan tampilan visual terbaik untuk konten jenis edukasi. Fitur yang ada mendukung pesan dari konten dapat tersampaikan secara jelas. Tampilan konten edukasi yang digemari berjenis tutorial pendidikan, sejarah dan fakta, pengetahuan digital, hasil analisa penelitian serta informasi edukasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Kelebihan konten edukasi biasanya mencantumkan sumber yang jelas. Sehingga sangat minim terjadi bias informasi. Hal ini terjadi karena pembaca dapat ikut menelusuri kebenaran konten edukasi dari sumber yang disertakan.
Konten yang siap unggah ke media sosial atau platform digital, membutuhkan jaringan internet yang stabil. Kecepatan transfer data disebut juga megabit per second atau mbps. Mbps disalurkan melalui jaringan fiber optik.

Membuat konten dengan jaringan internet

IndiHome sebagai produk PT. Telkom Indonesia adalah penyedia layanan internet, telepon rumah dan TV Interaktif. IndiHome mempunyai jaringan fiber optik terpanjang. Panjang fiber optik IndiHome 166.344 km yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pengguna aktif IndiHome sebanyak 8,1 juta di seluruh Indonesia.
Sebagai provider terbesar di Indonesia IndiHome turut berkontribusi untuk mendorong masyarakat membuat konten yang baik. Salah satu cara dengan membuat program "Sebar yang Baik". Prinsipnya daripada sebar berita tidak menyenangkan #LebihBaikSebarYangBaik.
ADVERTISEMENT
Program ini adalah gerakan sosial yang memberikan ruang berekspresi pada masyarakat Indonesia. Adapun caranya dengan membuat konten berupa cerita inspiratif dan penuh semangat. Selanjutnya konten tersebut didaftarkan lebih dulu pada laman web IndiHome "Sebar yang Baik." Jika sudah terdaftar maka peserta dapat mengunggah karyanya menggunakan platform yang diinginkan.
Bentuk konten yang dibuat bisa berupa teks dalam bentuk blog atau microblog, foto berikut caption, video dan audio video. Akun yang digunakan peserta adalah akun publik untuk memudahkan penjurian. Karya yang dibuat harus bebas dari SARA, bebas dari ujaran kebencian serta tidak menyinggung pihak tertentu.
Jadi mari kita sebarkan berita menyenangkan dengan cara berkarya membuat konten #LebihBaikSebarYangBaik bersama IndiHome aktivitas tanpa batas. Yuk ditunggu karya terbaikmu.
ADVERTISEMENT