Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Menerjang Mimpi Tampil Piala Dunia Bersama Kluivert
9 Januari 2025 16:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Bayu Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemarin (08/01), PSSI secara resmi memperkenalkan pelatih anyar timnas Garuda yaitu Patrick Kluivert. Bersama dengan itu, Kluivert bakal didampingi oleh dua asisten pelatih, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, Kluivert juga rencananya akan didampingi dua asisten pelatih lokal yang akan saling bahu – membahu demi bisa membawa panji merah putih tampil di Piala Dunia 2026.
ADVERTISEMENT
Kluivert jelas punya tugas yang sangat berat, masyarakat pecinta sepakbola menginginkan timnas tampil di Piala Dunia, hal yang dulu tidak pernah terbayangkang sebelumnya. Mengingat dahulu, timnas Indonesia hanya sering mentas di turnamen sub regional ASEAN tanpa pernah mencicipi aroma persaingan tingkat Asia atau bahkan dunia.
Dengan tugas dan target yang berat tersebut, Kluivert diharapkan mampu mengorkestrai timnas Indonesia untuk tampil solid dalam dua laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia zona Asia lawan Australia dan Qatar.
Perjudian Besar PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membuat perjudian besar dengan melakukan penggantian pelatih ditengah kualifikasi Piala Dunia zona Asia dengan memecat Shin Tae-yong. Sosok Shin Tae-yong boleh jadi pelatih paling berprestasi dalam sejarah timnas Indonesia. Bagaimana tidak, Shin Tae-yong atau STY berhasil membawa timnas untuk mentas ke Piala Asia setelah sebelumnya absen sejak tahun 2007 saat ditunjuk menjadi tuan rumah.
ADVERTISEMENT
STY bukan hanya membawa timnas numpang lewat saja tapi berhasil membawa panji merah putih untuk pertama kalinya lolos ke babak knock-out, walaupun di babak 16 besar dibantai Australia dengan skor 4-0. Selain itu, STY juga berhasil membawa Indonesia untuk pertama kalinya menembus babak ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia dan hingga kini masih bertengger di posisi ketiga selisih satu poin dengan Australia di posisi kedua.
Selain prestasi di level senior, STY juga berhasil mengantarkan timnas U-23 lolos hingga Semi – Final Piala Asia U-23 dalam rangkaian kualifikasi cabor sepakbola Olimpiade. Walaupun Indonesia gagal menembus Olimpiade, setelah kalah melawan Uzbekistan di Semi – Final dan Iraq di perebutan tempat ketiga. Jatah akhir lolos via play-off juga gagal setelah Indonesia kalah melawan timnas Guinea.
ADVERTISEMENT
Deretan prestasi mentereng tersebut nyatanya tidak membuat PSSI gembira, malahan STY justru dipecat akibat diterpa isu pertikaian dengan pemain di ruang ganti. Tak pelak, keputusan memberhentikan STY mengaketkan seluruh pecinta sepakbola nasional, apalagi timnas masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Sosok pengganti STY pun bukannya pelatih yang setara dan cenderung medioker yaitu Patrick Kluivert. Secara prestasi sebagai pemain, Kluivert pernah berjaya membawa Ajax dan Barcelona memangangi banyak trofi. Tapi sebagai pelatih, Kluivert punya track record yang sangat buruk.
Kebanyakan karir kepelatihannya dihabiskan hanya menjadi asisten pelatih, sedangkan sebagai pelatih kepala Kluivert hanya pernah memegang tim akademi hingga di level timnas pernah dipercaya sebagai pelatih ad interim Curacao. Selama menjadi pelatih klub pun, Kluivert hanya bertahan enam bulan setalah kontraknya diputus oleh Adana Demirspor.
ADVERTISEMENT
Sontak publik menilai, penunjukkan Kluivert ini sangat kontroverisal ditambah dengan rekam jejak buruk di luar lapangan yang menambah citra negatif Kluivert semakin besar. Alasan penunjukkan hanya sebatas datang di hari natal sebagai bentuk komitmen juga dipertanyakan, seolah pemilihan pelatih tidak memperhatikan track record alih – alih hanya penilaian subjektif dari Ketum PSSI, Erick Thohir.
Tentu perjudian besar ini hanya akan bermuara pada dua kemungkinan, PSSI benar dan penunjukkan Kluivert mampu membawa timnas ke Piala Dunia atau justru keputusan ini menjadi blunder besar yang akan mengubur mimpi timnas lolos ke Piala Dunia 2026.
Mampukah Kluivert Menjadi Jawaban?
Nasi sudah menjadi bubur, Kluivert secara resmi akan menjadi entrenador timnas Garuda. STY telah meninggalkan warisan besar soal fondasi tim, Kluivert hanya tinggal melanjutkan. Publik sudah berteriak tidak menerima proses, karena dirasa cukup selama hampir lima tahun diberikan kepada STY.
ADVERTISEMENT
Publik hingga kini masih kecewa dengan pemecatan STY, sehingga beban pembuktian besar ada di Pundak Patrick Kluivert untuk menjawab kegelisahan supporter timnas Indonesia. Dengan banyaknya pemain diaspora asal Belanda, tentu komunikasi antar pemain dan pelatih akan lebih cair.
Ditambah dengan gaya permainan Belanda yang terkenal dengan total football-nya diharapkan mampu diadopsi Kluivert kedalam permainan timnas Indonesia. Gaya bermain menyerang dengan mengandalkan one – two touch dan short passing diharapkan dapat mengubah gaya bermain timnas lebih menyerang dan kental akan nuansa sepakbola eropa.
Tentu harapan tersebutkan yang diminta supporter kepada Kluivert, tinggal bagaimana realisasi di lapangan yang akan menjawab itu semua. Publik sangat berharap timnas lolos langsung ke Piala Dunia 2026 dan Kluivert harus bisa membawa mimpi itu menjadi nyata agar kepercayaan masyarakat terhadap dirinya dapat terbangun dengan sempurna sekaligus menjawab segala bentuk kritik yang selama ini ramai dilontarkan publik.
ADVERTISEMENT
Now or never!