Melayang Ria dengan Levitasi

Bayu Prasetyo
Food & movie enthusiast
Konten dari Pengguna
10 Januari 2017 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber : Google
Levitasi adalah teknik fotografi yang membuat sesuatu atau seseorang tampak seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu. Levitasi sendiri berasal dari bahasa latin yang artinya ringan. Foto levitasi tanpa editing dilakukan oleh model yang melompat dan berpose sehingga seolah-olah ia tampak melayang.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan teknik jumpshot dimana objek memang terlihat melompat dan bukan melayang. Foto levitasi pertama dihasilkan pada tahun 1905 karya Jacques-Henri Lartigue yang berjudul Cousin “Bichonade” in Flight. Teknik levitasi ini kemudian dipopulerkan kembali oleh seorang fotografer wanita asal Jepang yang bernama Natsumi Hayasi. Dari hasil karya Natsumi Hayasi itu kemudian menjadikan levitasi mendunia dan digemari oleh orang banyak. Selain digunakan dalam dunia fotografi terutama dalam hal teknik, levitasi juga berguna untuk mengasah imajinasi model maupun fotografernya. Selain itu levitasi juga berguna untuk kesehatan karena teknik ini mengharuskan modelnya untuk melompat namun tetap terlihat melayang.
Levitasi mempunyai berbagai macam gaya dan tergantung dari kita sendiri ingin memilih yang mana. Levitasi yang menggunakan objek model manusia umumnya lebih unik. Terdapat berbagai macam gaya seperti semi levitasi yang membuat objek seolah-olah miring sampai 45 derajat, Vadering yang membuat objek satu seperti mempunyai kekuatan telekinesis lalu objek kedua terangkat oleh kekuatan telekinesis objek pertama, dan yang paling unik adalah perspective illusion yaitu membuat objek pertama seolah terlihat sangat kecil dan objek kedua terlihat seperti raksasa. Levitasi juga dapat dilakukan pada benda yaitu dengan membuat objek benda melayang seperti melawan gaya gravitasi.
ADVERTISEMENT
Sumber : Pribadi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa levitasi memiliki berbagai macam gaya yang bisa diaplikasikan. Sebelum memotret levitasi, ada baiknya kita menentukan konsep atau tema terlebih dahulu. Dengan membuat tema atau konsep lebih dulu, kita bisa menyiapkan aksesori dan properti yang mungkin bisa mendukung foto levitasi. Kita akan lebih fokus dalam menghasilkan foto seperti yang kita inginkan. Foto levitasi bisa diaplikasikan ke berbagai tema dengan menggunakan aksesori yang mendukung. Contohnya berlevitasi dengan menaiki sapu, membawa payung, atau membaca buku. Bisa juga dengan mencari lokasi foto yang unik contohnya belanja di pasar, memasak di dapur, dll. Selain itu kita juga bisa mengaplikasikan tema yang unik seperti levitasi siluet, levitasi dengan teknik edit photoshop, levitasi couple dan menerapkan levitasi dalam konsep pemotretan pra-wedding.
ADVERTISEMENT
Dalam pembuatan foto levitasi, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah foto levitasi yang baik. Dalam pengaturan di kamera DSLR sendiri, kita harus memperhatikan shutter speed karena model levitasi pasti akan melompat. Shutter speed harus cukup cepat untuk meng-capture frozen moment-nya sehingga tidak ada bagian badan yang blur. Komposisi pencahayaan juga sangat penting agar fotografer mendapatkan frozen moment dalam foto levitasi. Angle atau sudut pandang juga akan membawa pengaruh pada hasil foto levitasi, angle yang salah dapat membuat objek foto tidak terlihat seperti melayang. Low angle merupakan pilihan yang tepat dalam foto levitasi untuk memunculkan kesan ‘melayang’. Memotret dengan menggunakan low angle akan memberi kesan tinggi, walaupun lompatan model sebenarnya rendah. Kita juga bisa mengambil foto secara high angle asalkan ada bayangan yang menandakan model melayang tidak menyentuh tanah.
ADVERTISEMENT
Sumber : Pribadi
Hasil foto levitasi yang baik adalah yang bisa memunculkan kesan ‘melayang’ yang kuat seolah objek tersebut melawan gaya gravitasi. Hasil akhirnya sendiri tergantung dari kita baik sebagai model maupun fotografer yang dapa mengaplikasikan secara baik langkah-langkah sudah ditulis di atas. Sampai saat ini sudah banyak foto levitasi yang bagus dan membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Di Indonesia sendiri, ada komunitas yang mempopulerkan teknik ini yaitu Levitasi Hore yang terbentuk 25 Desember 2011 dan terdiri dari beberapa regional-regional yang tersebar di Indonesia.