Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Habis USBN Bocor Lalu Muncul "Kambing Hitam"
22 Maret 2017 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Bayu Priyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ujian berskala nasional mengalami kebocoran, itu seperti sudah hal yang biasa didengar di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Belum juga selesai pelaksanaan Ujian Sekolah Berskala Nasional (USBN), info tentang soal dan kuci jawaban yang "bocor" sudah banyak dimana-mana. Bahkan tidak tanggung-tanggung, pihak Kemendikbud juga merespons hal tersebut. Belum lagi dari beberapa pihak 'guru' yang juga ikutan memberi tanggapan mengenai kisruh 'kebocoran' pada pelaksananan USBN yang baru kali pertama dilakukan ini.
Seperti yang muncul di beberapa media, bahwa salah satu "organisasi" yang menaungi guru-guru menyatakan melalui salah satu 'anggota atau pengurusnya', USBN mengalami kebocoran kunci jawaban dan soal. Ditengarai ini adalah ulah 'oknum' bimbingan belajar (Bimbel) yang melakukannya.
Berbicara tentang kebocoran USBN banyak pihak yang bisa dijadikan 'sasaran tembak'.
Namun kita harus pahami dulu konsep USBN itu apa?
ADVERTISEMENT
USBN adalah sistem Ujian Sekolah yang dilakukan secara nasional dengan 'kisi-kisi' atau acuan materi dibuat oleh pemerintah pusat, namun penjabaran materi dan pembuatan soal diberikan kewenangannya pada pemerintah Propinsi dan Kota/Kabupaten. Kemudian pembuatan soal juga melibatkan pihak guru-guru dari setiap perwakilan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten/kota.
Berbeda memang dengan ujian berskala nasional yang dahulu, dimana soal semua disediakan oleh pusat, sekolah dan guru hanya sebagai pelaksana di lapangan. Jadi jika ditelusuri, potensi kebocoran pada soal USBN yang baru pertama kali dilakukan ini, bisa menyasar pada banyak pihak.
Jika dahulu dengan pola UN semua terpusat, maka kebocoran bisa dimungkinkan terjadi pada pihak pembuat dan pengganda soal. USBN kali ini, karena pembuat soal adalah guru perwakilan dari setiap kabupaten/kota yang merupakan perwakilan dari MGMP. Kemudian juga mengenai pendistribusian soal yang dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan USBN dalam bentuk softcopy, karena penggandaan soal dilakukan oleh panitia lokal(sekolah).
ADVERTISEMENT
Mungkin bimbel sebagai 'pelaksana' lapangan dalam kaitan "pembocoran" soal dan jawaban USBN ini, namun kita juga tidak bisa menutup mata, mereka mendapatkan dari mana?
Apakah mungkin dari para pembuat soal, panitia sekolah atau bahkan tempat penggadaan soal di setiap sekolah?
Semoga pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik, dengan tidak saling melempar kesalahan dan tanggung jawab pada pihak tertentu untuk dijadikan sebagai "kambing hitam".