Imlek, "China atau Indonesia" ?

Bayu Priyanto
cari tahu sebelum beritahu
Konten dari Pengguna
29 Januari 2017 22:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Priyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lampion Imlek. (Foto: Getty Images)
Siapa yang tidak kenal dengan istilah ini. Tapi, mungkin hanya sedikit yang tahu tentang sejarah bagaimana Imlek itu bisa dirayakan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarahnya, Imlek diambil dari sistem penanggalan pada kalender China, yang diperkirakan sudah ada dari sekitar 2600 SM. Diperkirakan penanggalan ini dimulai pada masa Kaisar Shi Huang Ti (Dinasti Shi/Ti). Namun perayaan Imlek atau Tahun Baru China itu sendiri baru mulai dilakukan pada masa Dinasti Han, sekitar 200 SM. Itupun hanya dilakukan di dalam lingkup istana saja.
Perayaan Imlek baru bisa dirayakan oleh seluruh rakyat Cina setelah berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Han. Mereka merayakannya dengan menyiapkan makanan "spesial". Menyalakan kembang api, dan pesta lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa/i kemakmuran.
Di Indonesia juga yang cukup besar mendapat pengaruh China, sebagian masyarakatnya merayakan Imlek. Tak terkecuali masyarakat Jakarta-suku Betawi. Ada sebuah tradisi unik yang sama-sama dilakukan oleh etnis Cina dan suku Betawi, yaitu melakukan " tradisi antaran". Mereka menghantarkan ikan bandeng yang masih segar dan berukuran besar. Mereka percaya bahwa ikan bandeng melambangkan kemakmuran dan perjodohan yang langgeng. Nampak di sini bahwa telah terjadi proses akulturasi budaya yang cukup panjang dan saling menerima antara etnis China dan suku Betawi, seperti sudah tidak ada 'sekat' yang begitu 'menjulang' antara keduanya.
ADVERTISEMENT
Jadi, Imlek itu 'milik' Cina atau sudah menjadi 'Indonesia' ?
Silahkan menterjemahkannya masing-masing.