Air Sumber Kehidupan Makhluk Hidup

Bayu Susena
Karyawan administrasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Belajar menulis dibeberapa media. Latar belakang pendidikan bidang hukum.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi : Irigasi di Kalibawang Kulon Progo
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi : Irigasi di Kalibawang Kulon Progo
ADVERTISEMENT
Bumi mayoritas permukaan tertutup oleh air. Air yang menutup permukaan bumi didominasi oleh laut. Air laut ini biasanya berasa asin dan tidak dapat diminum langsung oleh manusia ataupun hewan. Definisi air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehdiupan manusia, hewan dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen.
ADVERTISEMENT
Air dalam Islam
Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup. Makhluk hidup pasti memerlukan air untuk minum atau bertahan hidup. Jika tidak ada air maka tidak ada kehidupan, artinya air juga sebagai tanda kehidupan.
Dalam Surat Al Anbiya ayat 30, Allah berfirman, “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. maka mengapa mereka tidak beriman?”
Ayat ini dapat menjelaskan bahwa manusia tidak akan sanggup hidup tanpa air. Air juga dapat menghijauan hamparan tanah yang tandus. Air juga dibutuhkan oleh hewan untuk hidup. Bahkan awal penciptaan manusia dari air. Sesuai dengan Surat As Sajdah ayat 8 yaitu Kemudian Dia menjadikan keturunan dari sari pati air yang hina (air mani).
ADVERTISEMENT
Kualitas Air di Yogyakarta Menurun
Penulis ketika kecil sering mandi di sungai walaupun tidak mahir dalam berenang. Ini terjadi era tahun 1990an. Saat ini kadang mengajak anak juga mandi di sungai. Tetapi saat ini muncul rasa was-was ketika mandi di sungai. Kalau dilihat dari mata saja, kualitas air sungai di Yogyakarta sudah menurun.
Kualitas air sungai saat ini lebih diperparah dengan banyaknya sampah. Apalagi saat ini Yogyakarta darurat sampah. Ada oknum tidak bertanggung jawab membuang sampah ke sungai. Semakin padatnya penduduk di sekitar sungai juga menyebabkan kualitas air sungai menurun. Tata bangunan juga tidak teratur sehingga asal membangun dan bisa mencemari air sungai.
Sebenarnya kualitas air sungai juga menjadi tanggung jawab masyarakat sekitar sungai. Masyarakat kadang tidak mengerti aturan hukum tentang jarak sempadan sungai untuk dibangun tempat pemukiman. Masyarakat kadang abai dengan larangan membuang sampah ke sungai.
ADVERTISEMENT
Pembangunan pemukiman yang tidak tertata dengan baik juga akan mengganggu ekosistem. Keberadaan sumber daya air menjadi menurun kualitasnya. Hal ini karena limbah rumah tangga yang berupa cair kadang dibuang ke sungai. Padahal air itu merupakan sumber kehidupan manusia. Belum lagi limbah itu juga akan mengganggu hewan atau ikan yang biasanya hidup di sungai. Tumbuhan di sekitar sungai juga akan mati kalau terkena limbah.
Menurunnya kualitas air sungai juga akan menurunkan kesehatan masyarakat sekitar sungai juga. Walaupun sebenarnya menurunnya kualitas air sungai juga akibat ulah manusia sendiri atau perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Limbah rumah tangga warga penyumbang utama menurunya kualitas air sungai.
Efek lanjutan dari tercemarnya air sungai yaitu tercemarnya air sumur di dekat sungai-sungai. Air sumur tercemah bakteri e-coli. Kadang warga abai atau memang belum mengetahui ilmu dalam pembuatan septic tank. Kadang jaraknya tidak sampai 10 meter dari sumber air sumur.
ADVERTISEMENT
Solusi dalam menyelematkan sungai agar tidak tercemar yaitu melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat sekitar sungai di Yogyakarta. Masyarakat didorong untuk aktif membersihkan sungai-sungai. Masyarakat diberikan motivasi agar terbangun kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai.