Harpitnas Tahun Baru Imlek

Bayu Susena
Karyawan administrasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Belajar menulis dibeberapa media. Latar belakang pendidikan bidang hukum.
Konten dari Pengguna
31 Januari 2022 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi: Putra kami bermain dibawah replika Dinasaurus
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi: Putra kami bermain dibawah replika Dinasaurus
ADVERTISEMENT
Tahun baru Imlek 2573 Kongzili akan tiba esok. Hari ini hari "HARPITNAS" Hari Kejepit Nasional. Dua tahun lalu liburan Imlek kami ke Malang Jawa Timur. Sejak adanya virus Covid-19, kami tidak liburan jauh-jauh. Hanya dilakukan di Yogyakarta saja. Libur Imlek tahun ini diisi dengan liburan bertema pendidikan dan tugas dari sekolah taman kanak-kanak.
ADVERTISEMENT
Usia putra kami hampir 5 tahun. Pihak sekolah meminta para orang tua untuk mendidik atau mengenalkan sholat subuh berjemaah di rumah atau di masjid. Sebelum program dari sekolah ini ada, kami pun sudah mengenalkan sholat subuh berjemaah di masjid. Ketika hari libur sekolah (Sabtu dan Ahad) maka kami membangunkan lebih awal agar dapat persiapan ke masjid agar tidak terlambat berjemaah.
Bangun sholat subuh ini merupakan pengalaman kesekian kalinya kami mengajak putra kami berjemaah sholat subuh di masjid. Pukul 04.00 WIB kami membangunkan putra kami agar dapat bersiap-siap. Bangun tidur langsung membersihkan diri di toilet dan berganti pakaian serta wudu. Dengan masih mengantuk putra kami, duduk di sofa biru. Sambil menunggu memanaskan mesin mobil untuk berangkat ke Masjid. Setelah siap semua kami menuju masjid bertiga.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di Masjid langsung terdengar iqomah dikumandangkan. Putra kami berjamaah di shof kedua agar tidak mengganggu jemaah Sholat Subuh lainnya. Maklum masih belum baik dalam menjalankan sholat.
Selesai sholat Subuh berjemaah dilanjutkan dzikir secara mandiri masing-masing. Rutinitas di Masjid Al-Umar Parakan Kulon Sendangsari Minggir bada sholat subuh diadakan ceramah singkat oleh pengurus takmir. Inti ceramah hari ini adalah mengenalkan Al Qur’an sejak dini berserta artinya, tidak hanya membaca saja tetapi memahami hikmah dari tiap surat yang dibaca.
Kegiatan di Masjid selesai kemudian turun hujan deras. Menunggu beberapa saat agar bisa menuju mobil kami parkir. Kami disapa oleh Ketua Takmir Masjid. Putra kami ditanya sudah sekolah belum dik. Putra kami masih malu dan tidak mau menjawab sendiri. Kami menjawab masih Taman Kanak-Kanak kelas A atau TK kecil. Ikut berjemaah hanya ketika libur sekolah saja di hari Sabtu dan atau Ahad. Memang kami masih belajar dan terus belajar dalam mendidik anak. Kami masih keluarga muda yang masih banyak kekurangan dan masih butuh banyak bimbingan.
ADVERTISEMENT
Memotivasi agar tambah bahagia bagi putra kami maka kami menuju ke Pantai Pandansimo Bantul Yogyakarta. Dalam berjalanan memang tetap turun hujan dan sampai di pantai pun masih tetap gerimis. Pantai ini berpasir hitam dan ombaknya memang besar. Menurut penjual makanan dan pemancing ketika malam hari ombaknya lebih tinggi. Kami membeli Pop Mie untuk menghangatkan badan. Petugas retribusi tiket masuk wisata juga belum ada yang berjaga karena memang masih pagi kami sampai sini.
Putra kami memegang ikan hasil pemancing. Bosan mainan ikannya pemancing, putra kami mainan pasir dengan menggambar keluarga kami bertiga. Menggambar ikan, menulis namanya di pasir, lompat-lompat tali dan bermain mobil-mobilan di pasir. Kami juga memetik buah naga langsung di petani di situ dan membelinya langsung.
ADVERTISEMENT
Ketika asyik bermain di pinggir pantai, hujan turun deras sekali. Kami memutuskan untuk pulang saja karena cuaca Ahad hari ini kurang bersahabat dan hujan lagi. Sepanjang berjalanan hujan tidak berhenti. Kami memutuskan berhenti dan sarapan Soto Pak Slamet di Patukan Gamping. Soto yang terkenal dan pernah dikunjungi beberapa artis atau tokoh terkenal di Indonesia.
Libur yang sederhana dan disisipkan pendidikan agama Islam. Pendidikan anak memang tanggung jawab setiap orang tua. Anak harus diarahkan dan dibimbing setiap hari. Mendidik anak merupakan investasi yang sesungguhnya. Kelak anak-anak yang sholeh dan sholehkah yang akan mendoakan ketika orang tua telah berpulang. Semoga kami semua dikumpulkan di SurgaNya. Aamiin.