Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keluarga Tangguh Bencana
12 Juli 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bila hari ini ada bencana, apakah kita sudah siap ? audience “siap..”. siap ya. Bagaimana keluarga kita yang ada di rumah, apakah sudah siap?. Semua yang kita lakukan terhadap bencana itu semua adalah pilihan. Dan pilihan ini adalah yang kita harus ambil, yakni menanggapi bencana ini. Tentara kita tiap hari melakukan latihan, dan untuk menghadapi perang dan keamanan. Itu bisa saja terjadi. Sama seperti bencana, bisa saja terjadi dan tiba-tiba. Kita semua ketahui Indonesia merupakan daerah rawan dan sering sekali terjadi bencana.
ADVERTISEMENT
Strategi penanggulangan bencana di Indonesia harus berubah. Sistem di Indonesia itu harus ada kebijakan dan selanjutnya lembaganya yang harus ada yang akan terjun langsung kepada masyarakat. Tiap tempat, bangunan, seperti kampus harus memiliki titik kumpul yang seperti tadi di awal sudah di sampaikan pembawa acara.
Bagaimana menanggapi bencana jika terjadi. Jadi semua harus paham, mendapatkan informasi tentang bencana dan menanggapinya seperti apa. Setiap masyarakat berhak mendapatkan informasi, apalagi yang di daerahnya rawan seperti terjadinya tsunami. Informasi dan pemahaman ini harus sampai ke masyarakat disana.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) ada sebagai fasilitator untuk mengajarkan dan memberi pemahaman kepada masyarakat agar terciptalah keluarga muhammadiyah yang tangguh bencana. MDMC mengajak masyarakat, akademisi, media massa, dan relawan yang memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan masyarakat tangguh bencana.
ADVERTISEMENT
Keluarga tangguh bencana yang di singkat KATANA memiliki beberapa hal yang perlu di perhatikan. Pertama yaitu berpengetahuan, bagaimana suatu keluarga harus memiliki pengetahuan tentang ancaman dan resiko bencana. Dan berikutnya yaitu sadar, masyarakat harus sadar apa yang mereka butuhkan. Mereka yang lebih tahu atas kebutuhan mereka sendiri. Bukan pemerintah, pemerintah hanya memfasilitasi.
Adanya Modul KATANA yang di luncurkan kepada masyarakat akan mendorong kesadaran dari masyarakat sendiri dan berlomba untuk menyuluh. Dan selanjutnya akan ada reward kepada keluarga tertentu bisa berupa umroh dll. dan yang perlu diperhatikan yaitu Kesiapsiagaan, kita harus merespon jika ada kabar misal bencana gempa dan apa tindakan kita.